Namun siapa sangka, setelah break interval itu, semua mulai berubah.
Serangan taktis The Daddies memporak-porandakan rotasi Ong/Teo.
Berulang kali Ong/Teo menyerang pun, berulang kali pula Ahsan/Hendra selalu mampu mengembalikan bola, bahkan ke arah yang lebih sulit.
"Pasangan indonesia ini memiliki pukulan drive yang bagus jadi kami menghindari itu di gim pertama. Saat itu kami bisa menerapkan taktik kami," kata Ong Yew Sin usai laga hari ini.
"Pada gim kedua kami terburu-buru dan jaraknya sudah terlalu jauh," kata Ong Yew Sin lagi.
Sementara Teo Ee Yii, memuji permainan depan net Ahsan/Hendra, yang dinilainya menjadi kunci penyebab pasangan Malaysia itu kelabakan.
"Mereka (Ahsan/Hendra) sangat bermain bagus di depan net," ungkap Teo.
"Mereka memiliki penjagaannya sangat bagus di area net dan terus membuat kami terpaksa mengangkat bola," imbuh Teo.
Ketika ditanya perihal kondisi Ahsan yang sedang tidak fit dan mengapa tidak memanfaatkan celah itu, Ong/Teo menjawab dengan bijaksana.
"Kami tidak tahu tentang itu (Ahsan tidak fit, red), kami hanya fokus kepada pertandingan kami," kata Ong.
"Lagipula bagaimanapun kondisinya di lapangan, kami akan tetap fokus pada diri kami sendiri untuk bermain bagus," imbuhnya.
Meski tersisih di semifinal BWF World Tour Finals 2022, pencapaian Ong/Teo dibilang tidak buruk.
Pasangan independen itu bahkan bisa dikatakan mengakhiri musim kompetisi ini dengan hasil yang impresif, setelah sebelumnya mereka menjadi runner-up Australian Open 2022.
"Di awal tahun ini hasil turnamen kami tidak terlalu bagus. Tapi di pertengahan tahun mulai lebih baik dan semakin bagus, jadi kami berharap tahun depan 2023 akan jauh lebih baik lagi," ucap Ong tersenyum dibarengi Teo yang juga sumringah.
Source | : | SportFEAT.com,BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |