Gim pertama dalam kendali penuh Ginting dalam meredam segala serangan Jonatan.
Ginting sudah unggul sejak awal laga. Meski sempat tertinggal 5-6, namun itu hanya satu-satunya momen di mana Ginting ketinggalan.
Setelahnya, Ginting berhasil mengejar ketertinggalan dan terus unggul jauh sampai 12-9.
Sejak itu pula Ginting terus unggul dan tidak terkejar sampai mengunci kemenangan gim pertama.
Adapun di gim kedua, Jonatan bermain lebih dominan.
Unforced error dari Ginting terjadi cukup banyak, terutama sebelum break interval, ada sampai lima kali Ginting error sendiri.
Ginting pun sudah ketinggalan jauh serta sulit mengejar. Jonatan terus unggul dan merebut gim kedua sekaligus memaksakan terjadinya rubber game.
Pada gim penentuan, Ginting langsung tancap gas. Ia unggul cepat 6-1.
Dominasi Ginting dalam menyerang disertai kecepatan footwork, membuat Jonatan yang sebenarnya juga berhasil meladeni reli dari Ginting, tetap saja kewalahan.
Ginting unggul 11-6. Setelah break interval, Jonatan pun masih berupaya mengejar sampai 14-17.
Perjuangan Jonatan tidak sia-sia, pukulan pendeknya sukses membuat Ginting kesulitan dan membuat kedudukan menjadi 18 sama.
Namun karena beberapa kali out of position, Jonatan kehilangan poin beruntun dan kemenangan jatuh kepada Ginting.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |