SportFEAT.com - Bukan salah Fabio Quartararo jika ia gagal mempertahankan gelar juara dunia MotoGP melihat performa motor YZR-M1.
Francesco Bagnaia (Ducati) menjadi dalang utama gagalnya Fabio Quartararo gagal mempertahankan gelar.
Fabio Quartararo duduk di posisi kedua klasemen akhir dengan koleksi 248 poin atau terpaut 17 poin dari Francesco Bagnaia.
Pembalap asal Prancis itu di musim ini hanya mampu menorehkan tiga kemenangan dari delapan kali kesempatan naik podium.
Baca Juga: Yamaha Ternyata Sudah Minta Maaf ke Fabio Quartararo Sejak Awal
Torehan itu jauh lebih sedikit ketimbang musim 2021 dengan lima kemenangan dari 10 podium.
Sejak awal, Fabio Quartararo sebenarnya mulai pesimis mampu mempertahankan gelarnya melihat performa YZR-M1 2022.
Namun perubahan mentalitasnya untuk memanfaatkan sumber daya yang ada sejak seri keempat, MotoGP Amerika Serikat 2022 langsung membuahkan hasil.
Ia langsung meraih kemenangan pertama di musim itu saat menjalani seri MotoGP Portugal 2022.
Sayangnya di paruh kedua, performa motor tak mampu membohongi.
Francesco Bagnaia yang makin moncer dengan Desmosedici-nya perlahan sukses menikung Fabio Quartararo di klasemen.
"Setelah memenangkan gelar Kejuaraan Dunia 2021, tentu saja saya ingin mempertahankannya," kata Fabio Quartararo dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Tetapi cara kami memulai Kejuaraan Dunia, pada awalnya saya pikir kami tidak akan bisa memenangkan satu balapan pun."
"Setelah Austin, saya mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya harus berhenti berpikir negatif."
"Sebaliknya, saya ingin terfokus untuk memaksimalkan diri saya dan materi yang saya miliki."
"Pada akhirnya, bagian pertama musim ini lebih baik dari yang diharapkan, tetapi di paruh kedua kenyataan mulai terlihat," aku 'El Diablo'.
Fabio Quartararo menjalani debut di MotoGP sejak musim 2019 dengan memperkuat tim satelit Yamaha saat itu.
Di musim debutnya, Fabio Quartararo sukses membuat kejutan dengan meraih tujuh kali podium dan berhasil duduk di posisi kelima klasemen akhir.
Empat tahun telah berkecimpung di kelas MotoGP, Fabio Quartararo mengaku karakter motor memang telah jauh berubah.
Bahkan saat ia bertanya kepada Cal Crutchlow selaku test rider Yamaha menyebut YZR-M1 merupakan motor yang paling membutuhkan tuntutan fisik.
"Ketika saya naik kelas, semua orang mengatakan kepada saya bahwa Yamaha adalah motor yang ingin dikendarai semua orang; karena sangat mudah dikendarai," jelasnya.
"Tetapi dalam tiga tahun terakhir, karakter motor telah banyak berubah."
"Saya bertanya kepada Cal Crutchlow, yang punya banyak pengalaman dan mengenal Ducati dan Honda, apa pendapatnya."
"Dan ia mengatakan pada saya bahwa Yamaha adalah motor yang paling menuntut fisik yang pernah ia kendarai."
"Setidaknya dengan itu dia memastikan bahwa itu bukan saya dan kondisi fisik saya tidak memburuk," pungkasnya.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |