"Dorna tidak tahu bagaimana cara menangani situasi pasca-era Valentino Rossi," kata Pernat, dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Setelah sekian lama, sesuatu harus dilakukan, setidaknya mereka mengerti apa masalahnya, bukan hanya dianggap lalu."
"Kita bisa lihat kemarin di Mugello misalnya, di mana terjadi pembantaian tiket (harga mahal) dan mereka menamai sesi Valentino Legenda MotoGP, namun hanya melakukannya selama 20 menit di ruang pers?"
"Seharusnya kalau mau undang Rossi, ya biarkan ia melakukan beberapa putaran dengan motor, mengatur parade dengan pembalap atau hal lain yang berbeda," tegasnya.
Pernat menilai bahwa Dorna belum bisa menciptakan karakter baru di era MotoGP yang baru saat ini sepeninggal Rossi pensiun.
Meski nama-nama seperti Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia cukup menjanjikan, namun keduanya masih belum kuat untuk menggantikan posisi Rossi.
"Ketika era Valentino Rossi selesai, mereka membutuhkan karakter baru dan harus membangunnya," kata Pernat.
"Masih untung Ducati punya Pecco Bagnaia, yang membawa antusiasme, media juga lumayan tertarik, tapi masih belum cukup."
"Dorna harus membatasi harga (tidak terlalu mahal) untuk pembelian tiket, lalu mencoba membawa orang ke paddock sejak hari Kamis, membuat para penggemar berbincang dengan para pembalap."
"Ketika ada sebuah era yang berakhir dan Anda tidak melakukan sesuatu yang baru, maka Anda telah membuat kesalahan," ucap Pernat.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |