"Kalau di final saya lihat Ahsan/Hendra ada penurunan fokus terutama di gim ketiga tapi memang dengan usia dan kondisi dari babak awal sudah main habis-habisan hasil ini maksimal buat mereka."
"Sama dengan Fajar/Rian, secara skill sudah bagus sekali."
"Tetapi lagi-lagi fokus di poin-poin penting kadang belum konsisten, bagaimana mereka harus lebih sabar lagi."
Terlepas dari itu semua, prestasi Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra tahun ini tetap patut diapresiasi.
Fajar/Rian mampu menembus delapan final, dengan empat di antaranya membuahkan gelar, yakni: Swiss Open, Indoensia Masters, Malaysia Masters, Denmark Open.
Torehan Ahsan/Hendra sendiri juga tak kalah mentereng.
Meski tak meraih satu pun gelar, pasangan yang akrab di sapa The Daddies itu mampu menembus lima final di tahun ini, yakni: India Open, All England Open, Malaysia Masters, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Setelah ini, turnamen bulu tangkis internasional akan libur selama sebulan.
Turnamen tahun depan akan dibuka dengan Malaysia Open 2022 yang kini berlevel Super 1000.
Para pebulu tangkis Indonesia harus lebih kuat lagi mengingat tahun 2023 mulai penghitungan untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Melati Duet Bareng Febby di Ganda Putri pada Kejurnas PBSI 2022
"Saya sudah sampaikan ke anak-anak untuk mengevaluasi permainan secara mendetail lewat video analisis," imbuh Rionny lagi.
"Kekurangan-kekurangan lanjut diperbaiki di latihan bersama pelatih."
"Yang terpenting, bagaimana mereka ada kemauan dulu untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan."
"Tahun depan, kami akan fokus pada pembenahan dan peningkatan faktor non teknis," ucap Rionny.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |