Tetapi siapa sangka, Rossi sendiri ternyata sempat kesulitan untuk memutuskan pensiun.
Salah satu penyebab rasa sulit mengucap pensiun itu bukan semata karena ia mencintai MotoGP.
Namun karena timing, waktu ketika ia pensiun terjadi di saat The Doctor sudah kehilangan era kejayaannya.
"Kalah dengan tersenyum? Itu hal sulit bagi semua orang," kata Rossi dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Rasanya sulit untuk menerima kekalahan dengan tetap tersenyum, apalagi jika sudah menang banyak, maka gairah untuk terus mengejar gelar akan kembali," katanya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Kecelakaan saat Latihan, Persiapan MotoGP 2023 Bisa Terancam
Era kejayaan Rossi memang perlahan luntur semenjak gagal memenangi gelar juara ke-10 dalam kariernya di tahun 2015 silam.
Perlahan demi perlahan, musim demi musim, Rossi mulai kesulitan juara, podium bahkan untuk finis 10 besar sekalipun, sebelum akhirnya pensiun di akhir 2021 lalu.
"Anda mungkin harus menerima kekalahan lebih banyak daripada menang ketika Anda mulai tua," kata Rossi.
"Mungkin awalnya saya bertanya-tanya, 'apakah ini layak? apakah saya sudah tidak punya keinginan?'. Tapi sekali lagi jika memang sudah punya keinginan dan hasrat, maka jawabannya adalah ya."
"Dan saya terus berusaha melakukannya selama bertahun-tahun sampai akhir."
"(Meski harus berakhir menurun) saya sama sekali tidak menyesal karena saya mengakhirinya dengan kebahagiaan," pungkas Rossi.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |