SportFEAT.com - Bos Ducati menyesalkan adanya eksodus besar-besaran kru tim mereka ke KTM menjelang MotoGP 2023.
Duacti memang sedang dalam puncak performa mereka usai menggondol Triple Crown di MotoGP 2022.
Namun menjelang MotoGP 2023, Ducati tampaknya harus mulai bersiap menerima kenyataan pahit.
Berduyun-duyun kru tim Ducati mulai dibajaki KTM.
Eksodus besar-besaran di skuad Si Merah Borgo Panigale sudah tercium sejak beberapa bulan lalu, bahkan sebelum MotoGP 2022 belum berakhir.
Hampir sebagian besar adalah para insinyur yang memiliki jabatan krusial, terutama dalam hal teknis pengembangan motor Desmosedici GP Ducati.
Fabio Sterlacchini, Direktur Teknis Ducati, menjadi kru tim pabrikan Italia yang paling kentara memutuskan pindah ke KTM.
Sterlacchini padahal sudah menghabiskan 17 tahun bernaung di Ducati. Tak heran kepindahannya ke KTM waktu itu sangat mengejutkan.
Setelah Sterlacchini, giliran Francesco Guidotti kemudian.
Guidotti langsung menjabat Manajer Tim KTM sepanjang musim 2022.
Setelah Guidotti, lalu ada Christian Pupulin dan akhirnya disusul Alberto Giribuola.
Semuanya dahulu punya peran penting di Ducati.
Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti menyesalkan adanya eksodus yang terjadi pada sejumlah insinyur mereka ke KTM.
"Sebenarnya kami tidak khawatir, itu sesuatu yang memang tidak bisa kami cegah, dan itu memang sudah terjadi," kata Ciabatti dikutip Sportfeat dari Autosport.
Kehilangan terbesar Ducati mungkin ada pada sosok pembalap terloyal mereka, Jack Miller.
Ducati yang terpaksa mengesampingkan Miller demi menduetkan Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini, sempat memberikan Miller tawaran kontrak ke tim satelit Pramac.
Namun Miller menolak dan akhirnya memilih membelot ke KTM.
"Kasus Jack, kami sebenarnya punya rencana untuk dia, menawarinya motor pabrikan tetapi dia akan membalap untuk tim satelit Pramac dan juga hanya satu tahun kontrak," kata Ciabatti.
"Sehingga bisa dimaklumi kalau akhirnya Miller lebih memilih KTM yang memberinya kontrak 2 musim di tim pabrikan dan mungkin juga dengan gaji yang lebih menggiurkan," tukasnya.
Di sisi lain, Ciabatti memaklumi bahwa itu memang bagian dari risiko, menjadi tim dengan inovasi terbaik dalam pengembangan motor MotoGP.
"Ini dapat dimengerti sepenuhnya. Bagi para teknisi, saya pikir Ducati sangat bangga memiliki insinyur yang bertalenta," kata Ciabatti.
"Tentu saja kami menyesalkan fakta bahwa mereka harus meninggalkan Ducati."
"Tapi terkadang, setelah bertahun-tahun bekerja di posisi yang sama, beberapa orang memang ingin melihat peluang mereka di jabatan lain dalam tim, dan kadang itu tidak mudah diwujudkan oleh Ducati."
"Jadi pasti mereka akan membawa ilmu-ilmu mereka ke sana. Ya begitulah adanya," pungkas Ciabatti.
Baca Juga: Marc Marquez Sebut Hubungan dengan Valentino Rossi Tak Akan Pernah Membaik Selamanya