“Kami sudah saling kenal sejak bermain dan saya pernah bertugas di bawahnya ketika Rexy menjadi HPD (direktur kinerja tinggi) untuk PBSI selama empat tahun," kata Nova dikutip Sportfeat dari The Star.
"Rapor dan kepercayaan saya kepada Rexy menjadi alasan saya menerima pekerjaan ini."
“Saya telah menghabiskan seluruh karir saya sebagai pelatih dengan PBSI dan ini akan menjadi awal yang baru tetapi saya akan merasa nyaman dan berkomitmen untuk bekerja di bawah Rexy karena kami berada di halaman yang sama.
“Tujuan kami selalu untuk menghasilkan yang terbaik dan menghasilkan juara dan semakin mudah siapa yang dapat mendukung dan melengkapi peran saya di BAM.
Baca Juga: Fajar/Rian Waspada, Rexy Mainaky Proyeksikan Ganda Putra Malaysia Duduki Takhta Ranking Satu Dunia
Nova Widianto sendiri mengaku sudah didekati oleh Rexy sejak Agustus 2022 silam.
Tepatnya saat merek bertemu di ajang Kejuaraan Dunia 2022 dan Japan Open 2022.
Meski telah mencapai kesepakatan, Nova Widianto memilih tetap merahasiakan hal ini.
“Meskipun Rexy telah mendekati saya dan saya tertarik untuk menerimanya, kami harus merahasiakannya karena saya masih berkomitmen dengan tugas saya di PBSI hingga akhir tahun," imbuhnya.
“Saya tidak punya dendam terhadap PBSI untuk pergi setelah 11 tahun tetapi ini adalah kesempatan untuk menerima tantangan baru dan bergabung kembali dengan Rexy."
Rexy Mainaky menjabat sebagai HPD Indonesia dari 2013 hingga 2016 di mana Nova Widianto menjadi asisten pelatih ganda campuran di bawah pelatih utama saat itu, Richard Mainaky.
Baca Juga: Rexy Mainaky Pasrah Lihat Hasil Undian 'Neraka' untuk Ganda Putra Malaysia di Malaysia Open 2023
Richard, yang notabene kakak laki-laki Rexy Mainaky mengundurkan diri pada bulan September setelah karir kepelatihan selama tiga dekade di mana Nova adalah salah satu anak ajaibnya.
Lebih lanjut, Nova Widianto menilai kondisi ganda campuran Indonesia dan Malaysia saat ini sama.
Pasalnya kedua negara kini tengah berupaya menaikan pemain-pemain muda mereka.
“Indonesia dan Malaysia memiliki tradisi panjang sebagai rival di lapangan tetapi juga cukup dekat di luar lapangan," tutur Nova.
"Situasi ganda campuran kami juga sama karena kedua kubu mengalami regenerasi baru yang datang dan belum mapan."
“Tapi Rexy yakin saya bisa melakukan sesuatu dan saya juga optimis pasangan muda di sini bisa melakukan sesuatu.”
Sebagai pemain, Nova Widianto bersama Liliyana Natsir menjadi ganda campuran kuat di eranya.
Nova/Liliyana mampu keluar sebagai jawara dunia 2005 dan 2007.
Source | : | Thestar.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |