Sementara itu di All England Open 2022 (Super 1000), Fajar/Rian tersingkir di babak pertama usai takluk di tangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Namun setelah itu, performa Fajar/Rian terus menanjak.
Bagaimana tidak, Fajar/Rian mampu menembus delapan final setelah dua hasil minor tersebut.
Bahkan empat di antaranya membuahkan gelar yakni, Swiss Open, Indonesia Masters, Malaysia Masters, Denmark Open.
Baca Juga: Nova Widianto Bisa Tingkatkan Teknik Ganda Campuran Malaysia Sekaligus jadi Ancaman Bagi Indonesia
View this post on Instagram
"Tidak terasa udah di penghujung tahun 2022, juga perjalanan yang udah dijalani setahun ini," tulis Fajar dikutip Sportfeat dari akun Instagram resminya.
"Awal tahun bagian yang terberat karena kalah di 2 turnamen penting."
"Tapi itu ga (tidak, red) menghambat kita untuk tetap memberikan yang terbaik sampai saat ini."
Fajar/Rian sendiri dipasangkan sejak tahun 2014.
Indonesia International Challenge 2014 menjadi gelar pertama sejak mereka di pasangkan.
Sejak delapan tahun dipasangkan, Fajar/Rian tercatat hanya gagal membukukan gelar di tahun 2017, 2020, dan 2021.
Atas torehannya di tahun 2022, BWF selaku Asosiasi Bulu Tangkis Dunia menganugerahi Fajar/Rian sebagai Most Improved Player of the Year.
Baca Juga: Nova Widianto Ungkap Alasan Tinggalkan PBSI dan Pilih Pindah ke BAM
"Delapan tahun lama menjadi partner, delapan tahun menjalani jatuh bangun bersama, semakin kuat tiap tahunnya."
"Alhamdulillah, dengan semua perjuangan yang kami lalui, bisa menjadi ranking satu dunia dan mendapatkan penghargaan Most Improved Player of the Year."
"Terima kasih dari hati yang paling dalam untuk semua yang telah mendukung terutama keluarga, pelatih, PBSI dan semua fans."
Kini, Fajar/Rian akan bersiap untuk menatap musim baru yang akan dimulai dengan ajang Malaysia Open 2023.
Ajang Super 1000 itu akan digelar pada 10 hingga 15 Januari mendatang.
Source | : | |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |