Sayangnya, ia harus puas sebagai runner up usai takluk di tangan Shi Yu Qi.
Lee Zii Jia mengakui sendiri jika inkonsisten masih menjadi pekerjaan rumah baginya.
Hal itu tentu bisa menjadi lubang yang bisa dimanfaatkan para rivalnya, termasuk para andalan Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
"Bagi saya, inkonsistensi tetap menjadi masalah utama yang harus saya tangani," tutur Lee Zii Jia dikutip Sportfeat dari NST.
Baca Juga: Bukan Soal Meraih Gelar, Kekalahan Memalukan Ini Jadi Momen Terbaik Jonatan Christie di Tahun 2022
"Menurut pendapat saya, posisi ranking dua dunia yang saya tempati tidak begitu aman."
"Jadi ketika saya kembali tahun depan, saya harus benar-benar pergi ke sana untuk membuktikan bahwa saya pantas menjadi peringkat 2 dunia."
Malaysia Open 2023 akan menjadi ujian pertama bagi Lee Zii Jia dalam menatap musim baru.
Ajang yang kini berlevel super 1000 itu akan digelar pada 10 hingga 15 Januari mendatang.
Berperan sebagai wakil tuan rumah, Lee Zii Jia akan menghadapi wakil Jepang, Kodai Naraoka terlebih dahulu di babak 32 besar.
Lee Zii Jia mengaku tak ingin memaksakan diri saat mentas di Malaysia Open 2023 nanti.
Baca Juga: Cai Yun Direkrut Jadi Staf Ahli Tim Pelatih Ganda Putri China, Apriyani/Fadia Harus Waspada
Apalagi terakhir kali tunggal putra Malaysia menjuarai ajang tersebut terjadi di tahun 2018, lewat kemenangan Lee Chong Wei.
"Setiap pemain ingin menjuarai pembukaan nasional di depan pendukung tuan rumah mereka dan saya tidak terkecuali," kata Zii Jia.
"Itu pasti salah satu target utama."
"Tapi saya tidak akan terlalu memaksakan diri dan akan mencari kesempatan untuk bermain di kandang sendiri."
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |