SportFEAT.com - Pembalap penguji Honda, Stefan Bradl menyebut Marc Marquez terus menuntut Honda membangun motor yang dapat kompetitif di MotoGP 2023.
Performa Honda dan Ducati bak bumi langit pada MotoGP 2022.
Para pembalap Honda pada musim lalu tak begitu cepat dan kompetitif ketika menungganggi RC213V.
Di sisi lain, Ducati dengan Desmosedici-nya mampu menghantarkan Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia.
Tak hanya Francesco Bagnaia, pembalap Ducati lainnya baik dari tim pabrikan atau satelit mampu kompetitif di tiap serinya.
Honda pun berada di posisi keenam atau paling buncit di klasemen pabrikan MotoGP 2022.
Sedangkan Ducati kokoh menduduki posisi teratas.
"Marc sekarang menuntut lebih banyak lagi dari Honda," kata Bradl dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Karena dia melihat bahwa dengan Ducati semua pembalap dengan gaya berkendara yang paling berbeda dan kualitas yang paling berbeda sangat cepat dalam satu putaran di Desmosedici."
"Dari sini Marc menyimpulkan bahwa tidak mungkin terlalu sulit bagi para pembalap untuk meraih posisi terdepan di atas Ducati."
Stefan Bradl juga merupakan eks pembalap yang berkarier di era 2010-an.
Pria asal Jerman itu menyebut jika situasi kejuaraan saat ini sudah berbeda.
Baginya, perbedaan kemampuan seorang pembalap tak mampu membuat perbedaan sebesar dulu.
Hal itu tak terlepas bagaimana pengembangan motor pada jaman sekarang.
"Kejuaraan ini sekarang berkembang sedemikian rupa," sambung Stefan Bradl.
"Sehingga sebagai pembalap, Anda tidak bisa membuat perbedaan sejelas yang bisa Anda lakukan beberapa tahun yang lalu."
Baca Juga: Malaysia Open 2023 - Wakil Tuan Rumah Didesak Akhiri Puasa Gelar yang Bertahan Sejak 2018
"Ketika tidak ada perangkat dan tidak ada alat bantu aerodinamis, Anda bisa membuat perbedaan yang lebih besar sebagai pembalap."
"Dulu 80 persen pengendara, 20 persen material."
"Sekarang saya katakan, 60 persen adalah pengendaranya, 40 persen adalah materialnya."
"Pertimbangan itu sudah pasti bergeser," tukasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |