SportFEAT.com - Pemain ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti mengaku sempat diremehkan saat mulai berpasangan dengan Apriyani Rahayu.
Tugas mengisi posisi yang ditinggalkan Greysia Polii ketika berpasangan dengan Apriyani tak dipungkiri merupakan tugas yang cukup berat.
Pasalnya di tahun 2021, Greysia/Apriyani sukses menggondol gelar medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Namun keraguan itu langsung mampu dibayar oleh Fadia.
Baca Juga: Gloria Mengaku Bermain Lebih Nyaman Saat Berstatus Pemain Non Pelatnas
Apriyani/Fadia langsung meraih medali emas di SEA Games 2021 yang notabene turnamen pertama mereka menjadi pasangan.
Tren positif itu berlanjut ketika Apriyani/Fadia sukses menembus final Indonesia Masters 2022 meski harus puas sebagai runner up.
Tak butuh waktu lama, Apriyani/Fadia langsung membukukan gelar pertama mereka di Malaysia Open 2022.
Gelar Apriyani/Fadia bertambah ketika mereka kembali berhasil menjadi kampiun di Singapore Open 2022.
Pasangan yang kini menempati ranking 11 dunia itu pun juga sukses lolos ke BWF World Tour Finals 2022 di tahun debut mereka.
Namun dengan performa gemilang seperti itu, Fadia mengaku banyak yang meragukannya.
"Yang saya rasakan di tahun 2022, seperti tidak menyangka berpasangan dengan kak Apri," kata Fadia dikutip Sportfeat dalam wawancara oleh BWF.
Baca Juga: 6 Bulan Hiatus, Praveen/Melati Akhirnya Unjuk Gigi di Indonesia Masters 2023
Hear from our standout women's doubles performers of 2022. ????️#BadmintonUnlimited pic.twitter.com/zTFNogkeD4
— BWF (@bwfmedia) January 3, 2023
"Karena awal-awal orang berekspetasi harus bisa menyamai torehan kak Greysia Polii."
"Berpasangan dengan Apriyani, harus memiliki hasil bagus."
"Banyak komen-komen yang masuk di Instagram yang sempat membuat ragu, 'bisa ga ya?'"
"Namun banyak yang ga percaya juga awalnya kalo bisa berprestasi dengan kak Apriyani."
"Banyak yang meragukan tapi, saya tidak memikirkan, hal itu dijadikan motivasi dan menunjuka jika saya bisa.
"Saya sudah diberi kepercayaan oleh pelatih dan kak Apriyani jika saya bisa menjadi seorang juara."
Meski memiliki torehan yang cukup positif di tahun 2022, Apriyani/Fadia bukannya tanpa masalah saat dipasangkan.
Persiapan mereka sempat terganggu usai Apriyani mengalami cedera.
"Tahun 2022, waktu awal bermain bersama, kami sempat mengalami kendala dengan cedera yang dialami kak Apriyani," tutur Fadia lagi.
"Tapi setelah cedera itu berangsur pulih, kita meraih gelar dan mencoba memberikan performa terbaik."
"Sebenarnya tidak menyangka juga bisa meraih gelar dengan sangat cepat."
"Tapi saya percaya dengan kerja keras selama latihan, kita bisa mencapai hasil seperti ini."
Tak hanya Fadia, Apriyani yang notabene lebih senior rupanya merasakan hal yang sama.
Apriyani sempat ragu apakah ia bisa membimbing Fadia dengan baik.
Baca Juga: Belum Sebulan Dilatih, Pemain Ganda Campuran Malaysia Sudah Cicipi Kerasnya Didikan Nova Widianto
Namun torehan medali emas di SEA Games 2021 menjadi titik balik bagi seorang Apriyani.
"Dua bulan sebelum Greysia pensiun, saya bertanya pada diri sendiri apakah saya bisa, apakah saya mampu?" kata Apriyani.
"Pertanyaan itu bukan datang dari orang lain, tapi dari diri sendiri."
"Tapi pada akhirnya, waktu kami menang di SEA Games 2021, hasilnya di luar ekspetasi kami."
"Meskipun hanya turnamen se Asia Tenggara, kemenangan itu membuat membuat saya yakin ternyata saya bisa."
"Hal itu mampu berlanjut hingga turnamen di Indonesia, Malaysia, dan Singapura ternyata progresnya secepat itu."
Apriyani/Fadia akan memulai petualangan di tahun 2023 dengan mentas di Malaysia Open 2023.
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |