Sebagai informasi, jarak liburan akhir tahun dengan awal turnamen tahun ini memang cukup dekat.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, turnamen perdana musim baru akan langsung bergulir di awal bulan seperti Malaysia Open 2023 (10-15 Januari), dilanjurkan India Open 2023 (17-22) dan Indonesia Masters 2023 (24-29).
"Sekarang dia telah pulih, tetapi waktu latihannya sangat singkat. Jadi, kondisinya (kebugaran Naraoka) tidak terlalu bagus," kata Park Joo-bong dalam sebuah wawancara, dikutip Sportfeat dari Aiyuke.
Baca Juga: PBSI Bisa Contoh Bulu Tangkis China, Berani Rombak Pasangan Ganda demi 2 Alasan Mulia
Kodai Naraoka sendiri tampaknya tidak mau menarik mundur keikutsertaan pada Malaysia Open 2023.
Untuk itu tim tunggal putra Jepang pun tidak menargetkan beban berat kepada pemain 21 tahun tersebut.
"Namun tidak ada pilihan lain selain melakukan yang terbaik," kata Park Joo-bong.
"Dia meningkat sangat pesat tahun lalu dan berharap untuk memulai kompetisi selama bulan Januari demi persiapan kualifikasi Olimpiade Paris 2024," imbuh pelatih asal Korea Selatan itu.
Kodai Naraoka akan berhadapan dengan wakil terbaik tuan rumah sekaligus tunggal putra ranking dua dunia, Lee Zii Jia.
Mengingat kondisi Naraoka tidak terlalu fit, Park Joo-bong memprediksi pertandingan akan berlangsung lebih sulit.
"Melawan Lee Zii Jia adalah pengalaman yang bagus. Ini juga akan menjadi pertandingan yang sulit baginya, untuk belajar bagaimana menghadapi pemain ofensif," tukas Park.
Di sisi lain, dengan kondisi Naraoka yang tidak terlalu prima, perhatian pun mengarah kepada siapa yang bisa menjegal tunggal putra nomor satu dunia dan paling konsisten, Viktor Axelsen.
Maklum, Kodai Naraoka adalah salah satu pemain yang saat ini paling difavoritkan bisa ketemu Viktor Axelsen lagi, setelah ia mampu membuat raja bulu tangkis dunia itu frustrasi di BWF World Tour Finals 2022.
Kala itu Kodai Naraoka sudah hampir mengalahkan Viktor Axelsen dua gim langsung dan membuat Axelsen sampai kehabisan ide untuk menyerang balik, hingga terlihat beberapa kali menggelengkan kepala ke arah pelatihnya.
Namun keberuntungan belum memihak Naraoka, di mana saat itu Axelsen berhasil memaksakan rubber game hingga berbalik menang 21-23, 21-19, 21-18.
Source | : | Aiyuke |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |