"Justru dia yang akan menyalip pembalap lain sepertinya," lanjut eks rider LCR Honda itu.
Namun Cal Crutchlow juga menggarisbawahi bahwa dengan peningkatan top speed motor Yamaha sekarang, akan ada harga yang harus dibayar sedikit mahal.
Akan ada area lain yang mungkin akan menimbulkan celah atau kelemahan. Ini seperti risiko yang harus dihadapi ketika mengambil sesuatu yang besar.
"Iya kami memiliki top speed yang jauh lebih cepat (dengan mesin 2023), tetapi itu akan mendatangkan masalah baru," kata Crutchlow.
Masalah baru yang dimaksud Crutchlow di sini adalah mesin motor Yamaha yang kemungkinan akan jadi tidak stabil.
"Kami harus bisa membuat motornya lebih tenang," tukasnya.
Kesaksian Cal Crutchlow ini baru bisa dibuktikan pada tes Sepang 2023 yang dijadwalkan pada bulan Februari mendatang.
Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli akan menilai bagaimana performa sesungguhnya YZR-M1 2023, apakah benar-benar seperti yang mereka harapkan.
Pasalnya, pada tes Valencia 2022 lalu, Quartararo kecewa dengan laju Yamaha.
Tidak seperti yang dikatakan Cal Crutchlow pada tes privat sebelumnya, Quartararo saat itu justru merasa motor Yamaha tidak mengalami peningkatan apapun.
Baca Juga: Alarm Bahaya dari Hasil Tes Valencia, Fabio Quartararo Indikasikan Keanehan Yamaha
Soal hal itu, Crutchlow mencoba menjelaskan duduk perkaranya.
Pembalap 36 tahun itu mengatakan permasalah beda pandangan itu terjadi karena adanya perbedaan sirkuit yang digunakan.
"Masalah yang kemarin itu, karena melintas di trek yang banyak gripnya (saat tes Valencia). Tetapi kenyataannya tidak selalu seperti itu kok kalau di balapan (Grand Prix). Nanti kan sudah akan digunakan saat latihan bebas dengan kondisi grip yang berkurang," jelas Crutchlow.
Tes Sepang MotoGP 2023 sendiri akan diawali dengan Shakedown Test yang digelar pada 5 Februari 2023.