SportFEAT.com - Akademi Badminton Malaysia (ABM) menyemprot para pemain top mereka yang gagal berprestasi di turnamen kandang, Malaysia Open 2023.
Seluruh wakil Malaysia menorehkan catatan negatif di perhelatan Malaysia Open 2023.
Bagaimana tidak, tak ada satu pun wakil mereka yang berhasil mencapai babak semifinal, termasuk ganda putra Juara Dunia 2022 Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Torehan buruk itu menjadi kali pertama sejak Malaysia Open tahun 2015.
Baca Juga: Rekap Final Malaysia Open 2023 - Fajar/Rian Menang, Seluruh Penghuni Ranking 1 Dunia Kompak Juara
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan bersamaan dengan final Malaysia Open 2023, CEO ABM, Michelle Chai mengkritik para pemain top Malaysia yang gagal menunjukan aksi terbaik mereka di hadapan publik sendiri.
Terutama, Michelle mengritik dua pasangan nomor satu mereka di sektor ganda yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang berstatus juara dunia 2022 dan ganda putri peraih gelar French Open 2022, Pearly Tan/Muralitharan Thinaah.
"Kita tidak bisa sembunyi, para pemain tidak boleh meragukan diri mereka sendiri, karena mereka sudah mencapainya. Mereka punya kapasitas dan kemampuan," kata Michelle dikutip Sportfeat dari New Straits Times.
"Tapi tekanan akan ada karena Anda adalah juara dunia, Anda adalah peringkat 3 dunia (Aaron/Wooi Yik) dan Anda adalah peringkat 6 dunia (Pearly-Thinaah). Akan ada ekspektasi."
"Yang ingin saya katakan di sini adalah para pemain harus kembali ke masa ketika mereka pertama kali mengambil raket. Di mana kebahagiaan itu? Di mana kegembiraan itu?"
"Merupakan hak istimewa bermain untuk Malaysia, tidak semua dari kami memilikinya."
Baca Juga: Hasil Malaysia Open 2023 - Kalahkan Wakil China, Fajar/Rian Kunci Gelar Super 1000 Pertama
"Mereka perlu menemukan kesenangan itu dan bukan tekanan ingin menang untuk ABM, para penggemar, atau siapa pun."
Semenjak merengkuh gelar juara dunia, Aaron/Wooi Yik malah mengalami floop prestasi alias menurun drastis. Pun demikian dengan Pearly/Thinaahyang sejak juara French Open 2022 mendapat bonus sana-sini.
Langkah Aaron/Wooi Yik sendiri sudah terhenti babak 16 besar Malaysia Open 2023 usai kalah dari wakil China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Sedangkan Pearly/Thinaah malah lebih parah, langsung tersingkir di babak 32 besar dari wakil Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
"Konsistensi datang dengan keyakinan. Kami sudah mencapai puncak, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kami mempertahankannya," sambung Michelle.
"Kita semua memiliki tanggung jawab dan kita harus berani menghadapi situasi tersebut."
"Sama seperti saya, jika saya memilih untuk menghindar dari media dan tidak menjawab pertanyaan, maka saya tidak pantas berada di kursi ini (CEO)."
Baca Juga: Rentetan Gelarnya Terhenti di Musim 2009, Valentino Rossi Merasa Pantas Mendapatkan Gelar Kesepuluh
Michelle menambahkan, ABM berupaya meningkatkan nutrisi dan kesehatan psikologis para pemain guna persiapan kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang akan dimulai Mei tahun ini.
Michelle menekankan, ia hanya sekadar mengingatkan dan mengimbau pemain dan bukan tugas ABM untuk mengganjar hukuman.
"Kami memiliki target dan (metode) meninjau pemain kami. Kami tidak reaksioner. Kami tidak bisa berbicara tentang menghukum atau mendenda pemain kami," tambah Michelle.
"Saya bertanggung jawab, kita semua melakukannya, tetapi ke depan saya ingin para pemain bermain untuk diri mereka sendiri."
"Kami, layanan pendukung, tidak bisa pergi ke lapangan untuk memenangkannya (tetapi) para pemain bisa."
"Namun, tanpa dukungan dan bimbingan yang tepat dari kami, mereka juga tidak bisa (menang)"," pungkasnya.
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |