Fajar/Rian mengakui bahwa di pertandingan semifinal kemarin, lawan bermain lebih bagus dan mampu mengubah taktik di pertengahan laga dengan mulus.
Pasangan berjulukan duo FajRi itu malah tidak segan untuk tetap memuji performa Chia/Soh, yang akhir-akhir ini disorot karena sejak menjadi juara dunia malah mengalami performa yang anjlok.
Fajar menyebutkan defence tangguh yang dimiliki Chia/Soh adalah yang membuat ia dan Rian harus takluk.
"Berkali-kali serangan kami tidak bisa membongkar pertahanan lawan," ucap Fajar dalam rilis pers PBSI.
Sedangkan pnguasaan area depan net oleh Chia/Soh, diakui Rian menjadi pembeda di pertengahan game kedua.
"Lawan lebih berani bermain di sisi depan, sementara kami banyak mati sendiri," jelas Rian.
"Lawan memang sangat siap, dari bola-bola depannya lawan memang sangat bagus. Pertahanannya juga tidak mudah ditembus. Kami serang, tidak tembus," lanjutnya.
Fajar/Rian meminta maaf kepada para penggemar dan publik Tanah Air lantaran belum bisa memenuhi ekspektasi untuk melaju ke final.
Tetapi mereka bersyukur mampu menyudahi laga tanpa ada cedera apapun. Mereka pun ingin segera bangkit menuju turnamen selanjutnya di Indonesia Masters 2023 yang bergulir pekan depan pada 24-29 Januari 2023 di Istora Senayan.
"Alhamdulillah kami menyelesaikan pertandingan dan tidak ada cedera. Kami sudah berjuang maksimal, cuma hasilnya memang tidak seperti yang diharapkan," ujar Fajar.
"Kami mohon maaf karena belum berhasil maju ke final. Kami tentu juga merasa kecewa dengan hasil ini," imbuh pemain besutan PB SGS PLN itu.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |