Apalagi, ganda putra peringka empat dunia itu memang sedang sangat berambisi memecah kebuntuan meraih gelar turnamen BWF World Tour yang sama sekali belum pernah mereka cicipi, di level apapun baik rendah maupun elite.
Harapan sempat terbuka lebar ketika Chia/Soh menang meyakinkan di game pertama dengan skor 21-14.
Namun situasi mulai agak berubah ketika memasuki game kedua, Chia/Soh kecolongan dan dipaksa menjalani rubber game. Sebenarnya, di momen ini, Chia/Soh masih di atas angin, sebab mereka tetap menjaga ritme dan momentum dalam melancarkan strategi permainan sampai unggul jauh 12-7 di game penentuan alias game ketiga.
Baca Juga: PBSI Gagal Penuhi Target di India Open 2023 usai Tanpa Wakil di Final
Sayang seribu sayang, di kedudukan yang nyaman itulah, bencana untuk Chia/Soh terjadi. Entah bagaimana, mereka mengalami blank dan seperti hilang fokus.
Chia/Soh kehilangan empat poin beruntun. Sempat bangkit dan menjaga keunggulan 14-12, lagi-lagi keduanya terkunci lama di satu angka, bahkan kali ini sampai kehilangan enam poin berturut-turut, yang akhirnya membuat situasi benar-benar berubah.
Chia/Soh berbalik tertingal 14-18 dan akhirnya kalah dengan skor akhir 21-14, 19-21, 18-21.
Kekalahan ini jelas akan menjadi evaluasi besar dari Rexy Mainaky selaku Direktur Ganda BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia).
Pasalnya, hasil tersebut sekaligus menghalangi Chia/Soh meraih gelar juara untuk kesekian kalinya alias "gagal maning, gagal maning".
Peraih medali SEA Games 2019 itu makin memperpanjang rasa penasaran sekaligus puasa gelar turnamen BWF World Tour atau dulu Super Series yang telah lama mereka idamkan, sejak Chia/Soh dipasangkan sebagai duet ganda putra pada 2017 silam.
Ironisnya, final India Open 2023 ini adalah final ke-10 Chia/Soh dalam agenda BWF yang pernah mereka jajaki.
Dari total 10 final itu, satu-satunya kemenangan yang pernah mereka raih adalah di final Kejuaraan Dunia 2022 tahun lalu saat mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Selebihnya, di setiap turnamen BWF World Tour bahkan level International Series atau International Challeng pun, Chia/Soh belum pernah juara.
Baca Juga: Senar Raket Ginting Putus Berkali-kali di Momen Kritis India Open 2023
Fakta inilah yang masih membuat titel JUara Dunia mereka terkadang dipandang belum afdol sebab mereka belum pernah menjadi juara di turnamen World Tour BWF.
Rexy Mainaky pernah berpesan bahwa Chia/Soh harus bisa segera membuktikan bahwa mereka memang layak memiliki titel Juara Dunia, dan itu bisa diyakinkan jika mereka mampu juara di turnamen World Tour.
"Sebagai Juara Dunia, seharusnya mereka bisa membuktikan diri bahwa mereka memang layak untuk mendapatkan gelar tersebut," ucap Rexy pada akhir tahun lalu.
"Mereka harus masuk ke pertandingan dengan kepercayaan diri serta mental sebagai seorang juara dunia," tandasnya.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |