SportFEAT.com - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna mengingatkan pentingnya tim papan atas untuk tetap berkembang setelah melihat keterpurukan pabrikan Jepang di MotoGP, terutama Honda.
Ducati menjadi tim tersukses di MotoGP musim lalu dengan berhasil meraih Triple Crown, gelar juara dunia pembalap, juara dunia tim dan juara dunia konstruktor.
Bukan hanya perkara mereka memiliki empat tim satelit dan delapan motor di grid, tetapi pengembangan motor Ducati, Desmosedici GP, memang begitu luar biasa.
Ketangguhan dan kecepatannya tak terelekkan, sulit ditandingi pabrikan lain untuk saat ini.
Baca Juga: Apakah Yamaha Mampu Bertahan Sendirian dalam 2 Musim MotoGP?
Kejayaan tim Merah Borgo Panigale itu amat kontras dengan apa yang terjadi pada tim-tim pabrikan Jepang, yang secara kompak mengalami penurunan performa sangat drastis.
Terutama Honda, yang 8 tahun terakhir menguasai panggung kompetisi MotoGP bersama Marc Marquez.
Honda musim lalu justru mengukir rekor buruk yang akan menjadi sejarah kelam mereka setelah terdampar di dasar klasemen akhir MotoGP 2022.
Sementara Yamaha juga harus berjuang mati-matian hanya mengandalkan Fabio Quartararo. Sedangkan Suzuki malah lebih miris.
Pabrikan Hamamatsu itu malah sudah menyerah dan mundur dari MotoGP per musim ini.
Dari fenomena di atas, Gigi Dall'Igna selaku General Manager Ducati, menanggapi dengan cukup santai.
Ini adalah bagian dari kehidupan balapan, roda selalu berputar dan sekarang giliran Honda yang terpuruk.
"Ketika Anda mendapatkan hasil yang bagus, wajar saja jika perkembangan anda jadi lebih lambat. Sedangkan mereka yang harus mengejar ketertinggalan, telah berani mengambil risiko banyak, menguji lebih banyak dan mengembangkan lebih banyak," kata Dll'Igna.
"Siapapun yang sedang berada di atas itu berisiko tersesat. Itu hal manusiawi," katanya lagi.
Gigi Dall'Igna menyebut bahwa Ducati yang sebelumnya selalu di bawah bayang-bayang Honda, telah menunjukkan bahwa usaha keras dan risiko besar yang selalu berani mereka ambil kini perlahan terbayarkan.
Di satu sisi ia juga menegaskan bahwa pentingnya untuk selalu memikirkan jangka panjang bahkan ketika berada di posisi puncak yang justru bisa jadi situasi lengah sebuah tim.
"Ini adalah pelajaran penting," katanya.
"Anda tidak boleh diam, Anda harus mengembangkan diri dan Anda harus berkembang lebih jauh," tandasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |