Guillermo Rigondeaux mungkin bukan petinju yang terkenal, namun dari sisi kualitas, dia sudah berkali-kali menunjukan bahwa dia pantas untuk dilirik.

Mantan atlet amatir Kuba berusia 32 tahun itu sukses mengukir banyak hal lewat pukulan cepatnya.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Frustrasi, Petinju Maroko Tiru Gigitan Mike Tyson pada Telinga Evander Holyfield

Bahkan dia sukses menghabisi Filipino Flash, Nonito Donaire dan membuatnya frustrasi dalam pertarungan tersebut.

Donaire dihujani oleh counter super cepat bertubi-tubi dari Rigo hingga membuatnya lelah dan akhirnya keok dalam pertempuran.

Gary Russell Jr.

Sayangnya, banyak penggemar tinju yang belum melihat pertarungan Gary Russell Jr dikarenakan dia dan timnya memang kurang begitu aktif mencari pertarungan.

Ini tentu sangat disayangkan karena Russell merupakan salah satu prospek teratas di industri tinju karena kemampuan serta kecepatannya.

Kecepatan tangan dan pukulannya membuat Rusell sukses meraih tiga gelar juara dunia di usia 23 tahun, sama seperti Adrien Broner.

Amir Khan

Amir Khan adalah salah satu bintang besar di industri tinju dunia karena kehebatan serta prestasinya.

Petinju asal Inggris ini memiliki kecepatan tangan luar biasa yang bakal bikin lawan K.O.

Masalah yang sering dia temui, adalah dia begitu cepat, dan rela melepaskan pertahanannya hingga membuatnya rentan diserang balik.

Baca Juga: Sukses Menang KO, Petinju Youtuber Cuma Dicap Amatiran Belaka

Meski terkadang serangan ini berhasil, di sisi lain terkadang Amir Khan juga kadang masuk dalam situasi bahaya berkat kecepatan yang dia miliki.

Floyd Mayweather Jr.

Floyd Mayweather Jr. adalah salah satu petinju dengan teknik paling indah untuk ditonton.

Berkat kecepatan dan pertahanannya yang dahsyat, dia menghabisi banyak lawan kuat di ring.

Seiring bertambahnya usia, dan berat badannya bertambah, dia masih tetap mampu mempertahankan kecepatan tangannya.

Adapun kecepatan tangannya dia gunakan untuk menghentikan pukulan dari lawannya.

Dia menggunakan kecepatan tangan dan refleksnya untuk menjatuhkan lawan tanpa harus kena pukulan lebih banyak.

Contohnya adalah saat dia berhadapan dengan Saul Alvarez yang terkena pukulan sangat keras.

Mayweather berhasil mengalahkannya dengan kecepatan yang dia miliki tanpa harus kena pukul lebih banyak dari Alvarez.