SportFEAT.com - Balapan sprint alias Sprint Race di MotoGP 2023 ternyata berisiko mendatangkan masalah baru yang cukup berat jika tak segera mendapat solusi jelas.
Musim baru MotoGP 2023 akan diwarnai format baru berupa Sprint Race yang digaungkan bakal lebih membuat tontonan balapan lebih seru.
Namun sayangnya wacana bergulirnya Sprint Race tersebut sudah mulai digunjingkan bakal mendatangkan masalah baru.
Tak tanggung-tanggung, masalah tersebut berhubungan dengan finansial pembalap yang jelas terhitung berat.
Permasalahan tersebut adalah perihal pembayaran bonus bayaran atau gaji bagi pembalap karena adanya sesi tambahan Sprint Race.
Rupanya, belum ada kejelasaan terkait bonus tambahan untuk pembalap sejak Sprint Race diputuskan sebagai format baru dalam balapan MotoGP.
Manajer Enea Bastianini (Ducati Lenovo), Carlo Pernat sangat vokal terhadap masalah ini.
Carlo Pernat mengumumkan akan adanya pertemuan antar-manajer di tes Sepang awal Februari 2023.
Dilansir Sportfeat dari Speedweek, dalam wawancara bersama GPOne, Pernat mengabarkan bahwa ternyata masalah sensitif berupa pembayaran bonus untuk balapan Sprint belum disepakati dengan pabrikan.
"Ada masalah besar di ini, bukan hanya masalah kecil," jelas eks manajer Valentino Rossi itu.
"Kami para manajer pasti akan mengadakan pertemuan. Saya telah berbicara dengan Albert Valera yang bertanggung jawab menjadi manajer Aleix Espargaro dan Jorge Martin serta manajer Maverick Vinales, Giovanni Balestra."
"Cuma manajer Fabio Quartararo, Eric Mahe, yang masih sedikit ragu tentang ini."
"Tapi kami akan bertemu di Sepang dan membicarakan masalah pembayaran bonus sprint race. Tidak mungkin kalau pembalap tidak mendapatkan bonus tambahan," tegasnya.
Sprint Race akan digelar setelah babak kualifikasi.
Format tersebut akan menawarkan jumlah poin (setengah dari poin balapan normal) dan poin tersebut pun akan dihitung resmi pada perhitungan klasemen MotoGP 2023.
Baca Juga: 10 Hal Tentang Fabio Di Giannantonio, Pembalap Gresini Ducati yang Sangat Dambakan Pulau Bali
Sehingga, sesi Sprint Race pun akan sangat krusial dan tak kalah penting sebelum balapan utama dimulai.
"Tim pabrikan harus memahami bahwa pembalap harus menerima pembayaran bonus, bahkan setengah dari jumlah normal," kata Carlo Pernat.
"Sebab setengah poin juga diberikan untuk sesi ini. Penting untuk berhati-hati dalam melangkah karena kami juga siap menghubungi pengacara," tukasnya.
"Pembayaran bonus disetujui secara kontrak per balapan dan balapan sprint adalah balapan, bukan pertunjukan lari semata."
"Jadi, tim pabrikan harus menemukan cara untuk membayar pembalap, mungkin dengan sistem bonus berbeda yang tidak harus setengah dari apa yang seharusnya mereka dapatkan untuk menang. Bonus untuk tempat di 3 besar harus disediakan, itu jelas dari sudut pandang saya dan semua orang di tempat kami akan melihatnya seperti itu. Jadi akan ada pembicaraan yang penting dan normal," jelasnya.
Carlo Pernat menegaskan bahwa pertemuan itu tidak didasari karena keinginan manajer saja, tetapi juga sudah mendapat persetujuan para pembalap.
"Tentu saja, semua pembalap setuju dengan kami. Ini sesi balapan yang diperhitungkan untuk poin Kejuaraan Dunia. Anda bisa menang atau kalah gelar karena balapan sprint," kata Pernat.
"Situasinya tampaknya sedikit mereda karena pabrikan mulai mengerti. Tapi saya ragu melihat masa depan balapan sprint bisa awet, bagi saya ada tanda tanya besar di baliknya," tukasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |