SportFEAT.com - Marcus Fernaldi Gideon harus menjalani periode yang kurang baik selama setahun terakhir.
Marcus Gideon menjalani operasi pengangkatan tulang tumbuh pada kakinya pada awal tahun 2022.
Alhasil ia harus sempat absen selama beberapa bulan demi pemulihan pasca operasinya.
Setelah comeback, Marcus bersama pasangannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo harus mengakhiri tahun 2022 dengan nol gelar.
Baca Juga: Yeremia Berambisi Ikuti Jejak Leo/Daniel yang Tengah On Fire
Performa Marcus/Kevin masih kurang konsisten meski sempat mencapai final di Denmark Open 2022.
Dampak lainnya, mereka harus kehilangan takhta ranking satu dunia yang mereka pegang sejak tahun 2017.
Marcus Gideon kini telah berusia 31, umur yang sudah tak muda lagi bagi seorang atlet profesional.
Kendati begitu, pemain kelahiran Jakarta itu masih belum memikirkan kapan pensiun.
Apalagi ia masih berambisi meraih medali Olimpiade, salah satu gelar yang belum ia dapatkan sepanjang kariernya.
"Awal tahun 2022 saya harus melakukan operasi yang mana itu cukup membuat frustasi karena harus absen sekitar tiga bulan," kata Marcus dikutip Sportfeat dari BWF TV.
Baca Juga: Yeremia Masih Bermain di Bawah Bayang-bayang Trauma Meski Cedera Kakinya Sudah Sembuh Total
"Apalagi ketika saya beraksi di lapangan, saya tidak bisa bermain dengan kekuatan penuh 100 persen."
"Tapi sekarang saya sudah jauh lebih baik dan akan mencoba menampilkan yang terbaik."
"Saya tidak tahu bagaimana untuk dua-tiga tahun ke depan, tapi soal rencana pensiun saya belum pernah memikirkannya," terang Marcus.
"Untuk saat ini, saya sangat ingin memenangkan medali Olimpiade," tegas Marcus Gideon.
Marcus/Kevin sebenarnya memiliki kesempatan saat menjadi salah satu wakil ganda putra Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 silam.
Sayangnya, duet berjuluk The Minions itu harus tersingkir di babak perempat final oleh wakil Malaysia, Aaron Chia Soh/Wooi Yik.
Kini, Marcus/Kevin merupakan ganda putra nomor lima Indonesia.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023 - Alasan Pelatih Tunjuk Pram/Yere Ketimbang Fikri/Bagas
Menjadi tantangan tersindiri bagi peraih All England Open 2017 dan 2018 itu untuk bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Pasalnya, tiap negara hanya bisa mengirimkan dua wakil di tiap sektornya.
Apalagi, performa ganda putra muda Indonesia kini makin solid.
Terbukti dengan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, hingga Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang masing-masing sudah pernah meraih gelar.
Menarik untuk disimak perjuangan Marcus/Kevin mewujudkan ambisi mereka.
Source | : | BWF TV |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |