SportFEAT.com - Tes Sepang menjadi panggung persaingan ketangguhan Ducati versus Aprilia, sedangkan Honda dan Yamaha melempem.
Rangkaian tes pramusim MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia selama tiga hari (10-12 Februari) akhirnya tuntas.
Tes Sepang bisa diambil kesimpulan telah menjadi panggung duo pabrikan Italia, Ducati dan Aprilia.
Ducati dan Aprilia sama-sama saling menguasai tes Sepang yang sempat diguyur hujan.
Baca Juga: Pelakuan Kru Ducati di Luar Lintasan Buat Alex Marquez Terkejut
Dari tiga hari pengujian, Ducati memang menjadi yang paling teratas lewat Marco Bezzecchi, Jorge Martin dan terakhir Luca Marini.
Namun di bawah bayang-bayang Ducati, ada Aprilia yang berhasil unjuk gigi lewat kemampuan adaptasi cepat yang justru ditunjukkan pembalap tim satelit mereka, RNF Racing, Miguel Oliveira dan Raul Fernandez.
Raul Fernandez bahkan berhasil melampaui lap time Miguel Oliveira pada hari ketiga. Rookie MotoGP 2022 itu merasakan kesan baik dari motor RS-GP Aprilia yang ia anggap lebih mudah daripada KTM, mantan timnya musim lalu.
Sedangkan Miguel Oliveira pun tak berkecil hati. Meski kalah dari juniornya, pembalap asal Portugal itu justru banyak belajar dari rekan setimnya.
"Potensi kami lebih tinggi dari apa yang ditunjukkan di papan hasil," kata Oliveira dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Saya belajar banyak dari data Aleix dan Maverick, tetapi juga dari Raúl. Raúl baru mengendarai KTM selama setahun, tidak seperti saya, jadi dia belum sepenuhnya mengubah gaya balapannya."
"Di sisi lain, saya masih harus menghentikan beberapa kebiasaan yang sudah saya kembangkan selama empat tahun terakhir di KTM. Karena cara itu tidak bekerja pada motor Aprilia," ungkap Oliveira yang harus membiasakan diri dengan motor baru.
Baca Juga: Marc Marquez Tak Mau Tahu, Honda Harus Cari Solusi di Tes Portimao
Sementara Ducati makin saja terlihat digdaya.
Setelah Jorge Martin sebelumnya mengkonfirmasi ketangguhan Desmosedici GP23, kini giliran sang juara dunia bertahan Francesco Bagnaia yang senang dengan pengembangan motor pabrikan Si Merah Borgo Panigale itu.
"Saya merasa hebat dengan motornya," kata Bagnaia dikutip Sportfeat dari Crash.net.
"Dan saya cukup yakin semua akan ikut membaik, saya benar-benar ingin mengikuti pekerjaan pengembangan motor 2023 ini karena ini sudah selangkah di depan," katanya yakin.
Bagnaia memang sempat merasakan kesulitan mengendalikan Desmosedici GP23 lantaran sulit membuka gas penuh dan motornya terasa banyak bergerak.
Namun Bagnaia yakin itu bisa diperbaiki di tes Portimao.
"Sekarang fokus saya adalah membuat langkah lain di depan. Satu-satunya kekurangan GP23 ini adalah handlingnya, karena handling GP22 sebelumnya agak lebih mudah," kata Bagnaia.
"Yang motor sekarang lebih galak dan sedikit kaku, tapi ini sesuatu yang bisa kami perbaiki di Portimao nanti," tukasnya.
Baca Juga: Meski Aprilia Meningkat, Aleix Espargaro Masih Sangat Iri ke Ducati
Tes Sepang menjadi panggung Ducati vs Aprilia, sementara pabrikan top Jepang yaitu Honda dan Yamaha justru memble.
Honda dan Yamaha sama-sama masih kesulitan menemukan jati diri mereka kembali.
Honda malah meninggalkan kesan mengecewakan untuk Marc Marquez yang marah.
Sedangkan Yamaha, meski berhasil mencapai top speed yang diinginkan Fabio Quartararo, masalah ban masih jadi masalah klasik mereka yang belum teratasi.
Baca Juga: Amarah Marc Marquez Meledak di Tes Sepang, Gara-gara 'Skuad' Suzuki?
Source | : | Speedweek.com,motogp |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |