Apalagi jarak poin antara Fajar/Rian dan pasangan ranking dua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) hanya terpaut kurang lebih 7000 poin.
"Peringkat pertama bukan berarti tidak bisa turun peringkatnya, tergantung performa mereka di pertandingan," buka Aryono dikutip Sportfeat dari Bolasport.com.
"Saat ini, poin mereka hampir 90 ribu, di bawah mereka poinnya 83 atau 84 ribu."
"Kalau mereka tidak bisa menjaga performa otomatis mereka kalah."
Fajar/Rian sendiri memulai tahun ini dengan torehan yang cukup positif.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023: Ginting, Chico dan Fajar/Rian Siap Tempur
Mereka meraih gelar Malaysia Open 2023 yang merupakan titel super 1000 pertama sepanjang karier mereka.
Sayangnya di dua turnamen selanjutnya, Fajar/Rian gagal melanjutkan tren positifnya.
Di India Open 2023, Fajar/Rian harus gugur di babak semifinal usai takluk di tangan Aaron/Wooi Yik.
Sedangkan di Indonesia Masters 2023, langkah mereka dihentikan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) di babak perempat final.
Mengenai dua hasil tersebut, pelatih berjuluk naga air itu menampik jika Fajar/Rian mengalami kelelahan.
"Itu bukan karena faktor kelelahan, tetapi permainan mereka," sambung Aryono lagi.
"Di India, pasangan Malaysia sedang bagus. Fajar/Rian juga bagus, tetapi kalah di permainan, kalah tipis."
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023: Apriyani/Fadia Siap Lakoni Laga Anti-durasi
"Di Indonesia juga begitu, tetapi wakil China bisa memanfaatkan peluang."
"Kalau Fajar/Rian bisa memanfaatkan peluang, sebenarnya bisa menang juga di poin 2 akhir."
Selain itu, Aryono juga menampik Fajar/Rian tertekan akibat posisi ranking satu dunia mereka.
"Tidak ada, mereka malah bagus mainnya," ujar Aryono.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |