Pasalnya, dalam video tersebut, Bong Guang Yik menyebutkan komentar rasis dan memojokkan umat agama Islam, yang tidak masuk akal.
Salah satunya adalah menyebutkan bahwa prestasi pemain Malaysia menurun karena manajemen BAM diisi banyak orang Melayu yang menjalankan syariat agama Islam dengan sholat lima waktu.
"Karena mereka sudah sembahyang lima kali sehari, maka tak ada lah waktu untuk mengurus BAM," demikian celotehan Bong dengan wajah yang meremehkan.
Kemudian, ia juga melanjutkan komentar pedasnya dan menganggap orang Melayu adalah orang pemalas dan hanya bisa makan.
Bong lantas mengunggulkan etnisnya, China yang dia anggap lebih rajin dan harusnya banyak mengurus manajemen BAM. Ia juga sering membandingkan apa yang ada di Malaysia dengan di China, tempatnya bekerja sebagai pelatih saat ini.
Akibat video yang membuat geger itulah, BAM meradang.
BAM mengutuk keras pernyataan Bong Guang Yik.
Bong Guang Yik sendiri sudah mengunggah video permohonan maaf namun BAM tidak mau masalah selesai begitu saja. Menurun BAM, ucapan Bong sudah melampaui batas dan ia tidak akan mendapat tempat selamanya di Malaysia.
Bahkan BAM sudah berkomunikasi dengan pihak Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) untuk segera memblacklist Bong karena orang seperti dia tidak layak untuk menjadi pelatih.
"Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) mengutuk komentar rasis menjijikkan yang diposting oleh seorang warga Malaysia yang tinggal di China. Warga Malaysia yang rupanya sedang melatih di China ini memposting videonya di TikTok," demikian pernyataan resmi BAM.
"BAM benar-benar terkejut dan akan menindaklanjuti masalah ini termasuk mengirimkan keluhan resmi ke Asosiasi Bulutangkis China (CBA). Komentar yang memecah belah seperti itu tidak memiliki tempat di masyarakat terutama di negara kita dan tidak dapat ditoleransi."
"Asosiasi mengutuk keras segala bentuk diskriminasi dan akan mendesak CBA untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap individu ini. Orang rasis seperti itu tidak boleh dipekerjakan untuk bekerja sebagai pelatih dalam olahraga yang sangat dicintai oleh jutaan orang dari semua ras dan agama."
"BAM dan semua afiliasi kami tidak akan pernah menerima orang seperti itu untuk terlibat dalam bulu tangkis di Malaysia!" tegas BAM.
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |