Find Us On Social Media :

3 Partai Final Kejuaraan Dunia 2019 yang Berakhir Antiklimaks

Tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara, saat tampil di Istora Senayan Jakarta, pada ajang Asian Games

Bukan cuma itu saja, laga itu juga menjadi partai antiklimaks bagi Okuhara sendiri.

Sebab sebelum memijak final, pemain 24 tahun mampu tampil impresif tatkala melibas para unggulan seperti Sung Ji-hyun (Korea Selatan/unggulan 10), He Bing Jiao (China/6) dan Ratchanok Intanon (Thailand/7).

Namun begitu, terlepas dari Okuhara yang seolah tak berkutik, penampilan Sindhu sendiri memang patut diacungi jempol.

Tekad kuat untuk mengakhiri rentetan dua medali perak dalam dua final Kejuaraan Dunia sebelumnya jelas menjadi pemompa semangatnya hingga mampu tampil trengginas melawan Okuhara.

Baca Juga: Jadi Juara Dunia 2019, PV Sindhu Melepas Julukan 'Silver Queen'

2. Final Tunggal Putra

Pada laga puncak tunggal putra Kejuaraan Dunia 2019, Anders Antonsen menjadi pusat perhatian publik St. Jakobshalle Basel, Swiss.

Datang sebagai unggulan kelima, tunggal putra Denmark itu berhadapan dengan juara bertahan sekaligus unggulan teratas, Kento Momota (Jepang).

Antonsen adalah satu-satunya wakil dari Eropa dalam rangkaian final kala itu.

Salah satu momen heroik Antonsen yang banyak diingat oleh kalangan penggemar bulu tangkis adalah kemampuannya menundukkan Kento Momota pada final Indonesia Masters 2019, Januari lalu.