Find Us On Social Media :

3 Partai Final Kejuaraan Dunia 2019 yang Berakhir Antiklimaks

Tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara, saat tampil di Istora Senayan Jakarta, pada ajang Asian Games

SportFEAT.COM - Gelaran turnamen Kejuaraan Dunia 2019 resmi berakhir pada Minggu (25/8/2019).

Lima gelar juara pada Kejuaraan Dunia 2019 kali ini dikuasai oleh empat negara berbeda yaitu Jepang, India, China dan Indonesia.

Indonesia sendiri mendapat satu gelar juara dunia di nomor ganda putra melalui Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Langkah Indonesia juga diikuti oleh China dan India yang masing-masing juga mengantongi satu gelar juara dunia.

Medali emas Kejuaraan Dunia 2019 bagi China disumbang oleh ganda campuran Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Sementara India memperoleh gelar juara dunia lewat tunggal putri terbaik negara tersebut, Pusarla Venkata Sindhu.

Adapun Jepang sukses meraih dua gelar dari tunggal putra (Kento Momota) dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (ganda putri).

Baca Juga: Turnamen Kejuaraan Dunia 2019 Bukukan Hasil Terburuk bagi China

Kendati perhelatan turnamen yang dihelat di St. Jakobshalle Basel, Swiss itu telah berakhir, sejumlah fakta menarik masih melekat dalam ingatan para pengemar bulu tangkis.

Sebab pada laga final Kejuaraan Dunia 2019 itu, ada beberapa pertandingan yang dirasa hambar.

Hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya laga alot nan sengit pada pertandingan final di tiga nomor yakni partai final tunggal putri, tunggal putra dan ganda campuran.

Baca Juga: Rekap Final Kejuaraan Dunia 2019 - Sukses 3 Juara Bertahan dan Kegemilangan Hendra/Ahsan

1. Final Tunggal Putri

Babak final tunggal putri Kejuaraan Dunia 2019 mempertemukan Pusarla Venkata Sindhu dengan Nozomi Okuhara (Jepang).

Laga antara Sindhu dengan Okuhara tersebut menjadi pertemuan ke-16 di antara mereka.

Jika dilihat dari riwayat pertemuan, sebagian besar duel mereka sering tersaji melalui pertarungan rubber game dalam durasi lebih dari satu jam.

Akan tetapi, yang terjadi pada final Kejuaraan Dunia 2019 kala itu justru sebaliknya.

Okuhara seolah tampil di bawah performa. Segala serangan yang dibangunnya gagal menembus pertahanan Sindhu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Borneo FC baru saja menorehkan catatan 10 laga tak terkalahkan seusai menumbangkan Semen Padang FC pada pekan ke-16 Liga 1 2019. . Borneo membutuhkan setidaknya 3 pertandingan untuk menyamain torehan PS Tira-Persikabo atau lebih untuk melewatinya. #borneofc #manyala #pesutetam #borneo #ligaindonesia #liga12019 #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on