Insiden yang terjadi membuat para suporter Malaysia terkurung di stadion mengingat kondisi sekitar yang belum aman.
Mereka baru bisa meninggalkan SUGBK ketika situasi telah mereda sekitar pukul 22.00 WIB.
Tindakan oknum suporter Indonesia kali ini bisa jadi mengancam keberlangsungan sepak bola tanah air pada masa mendatang.
Sebab, dilansir SportFEAT.com dari BolaSport.com, laman medua Malaysia, New Strait Times, melaporkan bahwa FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) bakal mengajukan protes resmi kepada FIFA.
Menurut Kode Kedisiplinan FIFA Pasal 16, Indonesia (PSSI) jelas melakukan pelanggaran.
Pada ayat 1 pasal 16, disebutkan bahwa asosiasi tuan rumah sebuah pertandingan resmi FIFA harus bertanggung jawab pada keamanan dan ketertiban di dalam dan sekitar stadion sebelum, selama, serta sesudah pertandingan.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 2019 - Persela Datangkan 3 Bek Asing untuk Trial
Pada ayat 2 juga disebutkan semua asosiasi bertanggung jawab untuk perilaku tidak pantas yang dilakukan oleh satu atau lebih suporternya.
Kategori perilaku tidak pantas juga disebutkan antara lain: menginvasi lapangan pertandingan, melakukan pelemparan, dan menyalakan suar.
Sejumlah ancaman pun kini secara nyata tengah mengintai Indonesia.
Mulai dari hukuman denda uang, larangan menghadirkan penonton dalam laga kandang, atau bahkan harus memainkan laga kandang di tempat netral, hingga pengurangan poin.
Baca Juga: Semen Padang FC Akhirnya Pertahankan Karl Max Hingga Akhir Musim
Sementara itu, pada kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, mengaku belum tahu apakah kerusuhan yang terjadi akan berpengaruh pada proses undian tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
"Saya tidak bisa menjawab itu (berpengaruh ke tuan rumah Piala Dunia U-20 2021)," ucap Ratu Tisha.
"Tetapi mari bersama-sama merefleksikan diri apa yang terjadi hari ini, kami harus songsong optimisme itu bersama."
Kode Kedisiplinan FIFA edisi terbaru bisa dibaca di sini.