Find Us On Social Media :

Berbagai Sanksi FIFA yang Bisa Diterima Indonesia Gegara Ribut Suporter

Petugas keamanan berjaga-jaga di depan pintu VIP Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) usai laga timnas Indonesia melawan Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (5/9/2019).

SportFEAT.COM - Sejumlah sanksi dari FIFA bisa mengancam masa depan timnas Indonesia lantaran laga melawan timnas Malaysia menghasilkan ricuh.

Laga Kualifikasi Piala Dunia 2020 Grup G Zona Asia antara timnas Indonesia dan timnas Malaysia berakhir ricuh, Kamis (5/9/2019) malam.

Dalam laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, timnas Indonesia harus takluk 2-3 dari timnas Malaysia.

Kericuhan bermula ketika sejumlah oknum suporter timnas Indonesia berusaha masuk ke tribune suporter Malaysia untuk melakukan penyerangan.

Baca Juga: Liga 1 2019 - Madura United Kembali Gelar Latihan Usai Libur

Hal itu dilakukan oknum suporter timnas Indonesia sekitar 20 menit sebelum laga tuntas.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, pun mengonfirmasi serangan yang dilancarkan oknum suporter timnas Indonesia.

"Saya bersama pendukung Harimau Malaya menonton pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Stadion Gelora Bung Karno," ujar Syed Saddiq.

"Benda dari besi, botol, hingga suar dilemparkan pada kami beberapa kali," kata Syed Saddiq menambahkan.

Insiden yang terjadi membuat para suporter Malaysia terkurung di stadion mengingat kondisi sekitar yang belum aman.

Mereka baru bisa meninggalkan SUGBK ketika situasi telah mereda sekitar pukul 22.00 WIB.

Tindakan oknum suporter Indonesia kali ini bisa jadi mengancam keberlangsungan sepak bola tanah air pada masa mendatang.

Sebab, dilansir SportFEAT.com dari BolaSport.com, laman medua Malaysia, New Strait Times, melaporkan bahwa FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) bakal mengajukan protes resmi kepada FIFA.

Menurut Kode Kedisiplinan FIFA Pasal 16, Indonesia (PSSI) jelas melakukan pelanggaran.

Pada ayat 1 pasal 16, disebutkan bahwa asosiasi tuan rumah sebuah pertandingan resmi FIFA harus bertanggung jawab pada keamanan dan ketertiban di dalam dan sekitar stadion sebelum, selama, serta sesudah pertandingan.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 2019 - Persela Datangkan 3 Bek Asing untuk Trial

Pada ayat 2 juga disebutkan semua asosiasi bertanggung jawab untuk perilaku tidak pantas yang dilakukan oleh satu atau lebih suporternya.

Kategori perilaku tidak pantas juga disebutkan antara lain: menginvasi lapangan pertandingan, melakukan pelemparan, dan menyalakan suar.

Sejumlah ancaman pun kini secara nyata tengah mengintai Indonesia.

Mulai dari hukuman denda uang, larangan menghadirkan penonton dalam laga kandang, atau bahkan harus memainkan laga kandang di tempat netral, hingga pengurangan poin.

Baca Juga: Semen Padang FC Akhirnya Pertahankan Karl Max Hingga Akhir Musim

Sementara itu, pada kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, mengaku belum tahu apakah kerusuhan yang terjadi akan berpengaruh pada proses undian tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

"Saya tidak bisa menjawab itu (berpengaruh ke tuan rumah Piala Dunia U-20 2021)," ucap Ratu Tisha.

"Tetapi mari bersama-sama merefleksikan diri apa yang terjadi hari ini, kami harus songsong optimisme itu bersama."

Kode Kedisiplinan FIFA edisi terbaru bisa dibaca di sini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Tidak membuang botol kemasan air minum dan memilih untuk menggunakannya lagi memang terkesan ramah lingkungan. . Namun, perlu diketahui ternyata hal semacam itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh. #healthy #bugar #botolplastik #gridnetwork

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on