SportFEAT.COM - Kekompakan atau chemistry yang dibangun oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berawal dari sebuah "kunci" penting.
Duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pernah menjadi salah satu pasangan ganda campuran andalan Indonesia.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang dipasangkan sejak 2010 pun bisa dibilang memiliki gelar juara yang cukup lengkap.
Tiga titel penting bagi pasangan atau pemain bulu tangkis pun sudah mereka cicipi.
Di antaranya adalah gelar juara All England Open, Kejuaraan Dunia dan medali emas Olimpiade Rio 2016.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pernah meraih hat-trick gelar All England Open pada 2012, 2013 dan 2014.
Adapun pada 2013 dan 2017, Tontowi/Liliyana mampu membukukan gelar Juara Dunia.
Bagi Liliyana Natsir, gelar-gelar yang diraihnya bersama Tontowi Ahmad tentu semakin mempertebal catatan prestasinya setelah menuntasi tandem bersama Nova Widianto.
Baca Juga: Hasil Final US Open 2019 - Kalahkan Serena Williams, Bianca Andreescu Ukir Sejarah Baru
Sebab, torehan prestasi Liliyana bersama Nova Widianto pun tak kalah mentereng. Mereka pernah menyabet dua gelar Juara Dunia (2005 dan 2007) serta satu medali perak Olimpiade Beijing 2008.
Membangun chemistry dengan partner bertanding di lapangan memang tidaklah mudah.
Liliyana Natsir pun rupanya memiliki beberapa solusi untuk mengatasinya.
Alih-alih menjalin ikatan yang sempurna, perempuan 33 tahun itu menyebut bahwa saling mengesampingkan ego masing-masing adalah kunci utama untuk membangun kekompakan.
Baca Juga: Bianca Andreescu, Juara US Open 2019 yang Punya Jimat Unik nan Trendi
Menurutnya, para pasangan ganda pasti pernah memiliki masalah, tetapi hal inilah yang seharusnya mampu dihadapi dan dilewati secara bersama-sama.
"Setiap pasangan ganda pasti selalu ada pahit-manisnya. Kesalahpahamun pun tentu ada," ujar Liliyana, dikutip SportFEAT.com dari laman Olympic.org.
"Tetapi kami berusaha untuk mengesampingkan ego kami demi mampu meraih hasil maksimal di pertandingan," imbuhnya.
Salah satu kisah pahit di setiap hubungan pasangan ganda adalah harus menerima kekalahan dalam pertandingan yang dirasa penting dan amat berharga.
Di sini, Liliyana menjelaskan bahwa pasti akan ada sikap saling menyalahkan satu sama lain.
"Semisal kami kalah, kami cenderung menyalahkan satu sama lain. Namun, pada titik ini yang terpenting adalah kami berusaha untuk kembali saling mengerti," ucapnya.
"Kemudian hal penting lainnya adalah kami semakin memperbaiki komunikasi kami di lapangan, itu adalah hal yang mutlak dan wajib,"
"Apa yang membuat kami bisa sesukses ini adalah dari kerja keras dan kedisiplinan yang kami tanamkan, tidak mudah menyerah dan selalu merasa 'lapar' untuk menjadi jawara," kata perempuan yang akrab disapa Butet itu.
Baca Juga: Menilik Jurus Jitu Khabib Nurmagomedov untuk Memenangkan Duel UFC 242
Sementara itu, Liliyana pun tak segan menyebut Tontowi adalah salah satu partner yang memiliki mental bertanding yang patut diacungi jempol.
Bukan cuma itu saja, Tontowi juga dianggapnya memiliki kesabaran yang membuat partnership mereka akhirnya menuai kesuksesan.
"Tontowi itu punya mental bertanding yang sangat bagus. Dia selalu berlatih keras dan melakukan sesi latihan yang lebih banyak daripada pemain lainnya, Dia juga sangat sabar dengan saya," kata Liliyana.
Liliyana Natsir sendiri mengakhiri karier bulu tangkisnya pada awal Januari 2019 lalu.
Panggung terakhirnya kala itu terjadi pada Indonesia Masters 2019, di mana dia dan Tontwi berhasil keluar sebagai runner-up.
Adapun Tontowi Ahmad saat ini masih aktif bermain dan telah mendapat partner anyar yakni Winny Oktavina Kandow.