Klub yang bermarkas di Jebres, Solo, tersebut sebelumnya juga pernah mengadakan pusdiklat.
Akan tetapi, penyelenggaraan acara tersebut pada akhirnya terpaksa ditutup lantaran masalah finansial.
Baca Juga: China Resmi Gaet 3 Eks Pelatih Korea Selatan Bertangan Dingin
Saat ini, PB PMS pun lebih memfokuskan untuk membina atlet usia dini yang ketika sudah memasuki usia junior atau senior akan disalurkan ke PB Djarum.
"Biaya pusdiklat senior itu tidak murah. Contohnya yang terasa adalah untuk pemakaian shuttlecock," tutur Sumartono.
"Kami menutup pusdiklat sekitar dua atau tiga tahun lalu dan fokus pada pembinaan atlet usia dini. Kami lalu menyalurkan atlet ke PB Djarum yang menjadi jembatan menuju pelatnas," imbuhnya.
Disebutkan Sumartono, PB Djarum memiliki peran vital dalam pembinaan atlet bulu tangkis di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
"Setahu saya di Indonesia hanya ada enam pusdiklat bulu tangkis, untuk Jawa Tengah kini hanya ada PB Djarum," ucapnya.
Tak cuma dari Jawa Tengah, salah satu klub yang membesut tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, PB Mutiara Cardinal Bandung, juga turut prihatin dengan berhentinya audisi umum PB Djarum.