Find Us On Social Media :

Sistem VAR Liga Inggris Bikin 4 Kesalahan, Satu Pelatih Jadi Korban

Videotron di Stadion Etihad menampilkan keputusan wasit dan VAR menganulir gol Gabriel Jesus pada laga pekan kedua Liga Inggris 2019-2020 antara Manchester City dan Tottenham Hotspur, 17 Agustus 2019.

SportFEAT.COM - Musim kompetisi 2019/20 menjadi tahun perdana Liga Inggris menerapkan sistem video assistant referee atau biasa disingkat VAR.

Dengan sistem ini, para wasit yang bertugas seharusnya dapat lebih mudah menjalankan tugas dan fungsinya di atas lapangan sepak bola.

Sistem VAR memungkinkan wasit mendapat "mata tambahan" dari ofisial yang bertugas untuk mengawal pertandingan lewat sorotan kamera dan rekaman video.

Jika ragu mengambil keputusan, wasit dapat berkonsultasi dengan ofisial dan melihat kejadian lebih rinci melalui tayangan ulang yang tersedia dalam sistem VAR.

Setelah melihat review, pengadil dapat mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan pertimbangan yang lebih rinci.

Akan tetapi, penerapan sistem VAR di Liga Inggris pada prakteknya masih menemui berbagai kendala dan bahkan menimbulkan kesalahan.

Hal tersebut diakui langsung oleh Mike Riley selaku managing director dari badan wasit elite, PGMOL (Professional Game Match Officials Board).

Baca Juga: Arda Turan, Kehancuran Bintang Sepak Bola Turki Akibat Urusan Pribadi

Sejauh ini, sistem VAR sudah diterapkan dalam 40 pertandingan yang digelar sepanjang empat pekan pertama Liga Inggris 2019/20.

Dilansir SportFEAT.com dari Sky Sports, tercatat ada 227 momen yang telah dicek dengan sistem VAR dan enam di antaranya berujung pada pengubahan keputusan di atas lapangan.

Pada sisi lain, data menyebutkan ada sepuluh peristiwa laga yang seharusnya dapat berubah tetapi wasit memilih untuk tetap pada pendiriannya.

"Dari empat pekan pertandingan yang telah berlangsung, ada sejumlah contoh sangat bagis di mana kami mendapat koreksi dari sistem VAR," tutur Mike Riley.

"Ada enam insiden di mana VAR memberi saran kepada wasit dan kami dapat membuat keputusan yang lebih tepat," ujarnya melanjutkan.

Walau demikian, Mike Riley mengakui jika penerapan sistem VAR di Liga Inggris masih jauh dari kata sempurna.

Pasalnya, Riley menyebut adanya empat peristiwa di mana VAR tidak melakukan koreksi sehingga wasit membuat keputusan yang salah.

Kesalahan yang dimaksud adalah momen saat Youri Tielemans (Leicester City) menginjak Callum Wilson (Bournemouth) dan luput dari pengawasan wasit.

Lalu, saat wasit tak memberi penalti pada Manchester City meski David Silva digasak Jefferson Lerma (Bournemouth), pun kala Sebastian Haller (West Ham United) dijatuhkan Tom Trybull (Norwich).

Satu lagi momen di mana VAR luput melakukan tugasnya adalah saat gol Fabian Schar membuat Newcastle United sukses menyamakan kedudukan dalam laga kontra Watford (31/8/2019).

Baca Juga: Kisah Viktor Axelsen soal Keputusannya Pindah Jalur ke Bulu Tangkis

Sesaat sebelum gol Schar terjadi, memang ada indikasi terjadi pelanggaran di kotak penalti Watford.

Dugaan pelanggaran itu terjadi saat Craig Dawson (Watford) dan Jamaal Lascelles (Newcastle United) tengah berduel udara.

Bola liar dari keduanya pun mengarah ke Fabian Schar sebelum diceploskannya ke gawang Watford.

Simak kronologi gol tersebut pada cuplikan video di bawah ini, mulai menit keempat.

Gol Fabian Schar kala itu membuat kedudukan menjadi imbang 1-1 dan bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

Hasil pertandingan tersebut rupanya turut memengaruhi nasib kepala pelatih Watford saat itu, Javi Gracia.

Pasalnya pelatih asal Spanyol itu harus kehilangan pekerjaannya lantaran Watford menuai rentetan hasil minor di awal Liga Inggris 2019/20.

Baca Juga: Semen Padang Kembali Datangkan Pemain asal Brasil untuk Trial

Dari empat laga yang sudah dijalani, Watford baru mampu mengumpulkan satu angka hasil dan membuat mereka terdampar di dasar klasemen.

Jikalau gol Fabian Schar dianulir, Watford berpeluang meraih kemenangan perdana mereka dan Javi Gracia bisa bertahan sedikit lebih lama.

Kini, manajemen Watford sudah menunjuk sosok pelatih Spanyol lainnya, yakni Quique Sanchez Flores.

Kembali ke VAR. Mike Riley mengaku jika pihaknya masih akan terus belajar untuk memahami dan memaksimalkan potensi dari sistem tersebut.

"Kami sedang belajar sembari terus menerapkan sistem tersebut. Kami secara konstan mengalami peningkatan," tutur Riley.

"Ada empat insiden di mana VAR tidak digunakan untuk mengoreksi. Namun kami akan segera memiliki pemahaman yang lebih baik terkait sitem itu."

"Ini contoh sempurna di mana VAR bisa memberi keuntungan dan membantu wasit dalam mengambil keputusan," tutur Mike Riley memungkasi.

Baca Juga: Harapan Yuu Hyun-koo Setelah Hampir Sedekade Berkiprah di Indonesia

Pada akhir pekan ini, sistem VAR bakal kembali diuji dalam pagelaran Liga Inggris 2019/20.

Sebanyak sepuluh pertandingan pekan kelima yang bakal digelar dari 14-16 September 2019 pun bakal menjadi ujian lain bagi sistem VAR di Negeri Britania Raya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaik, bapak teknologi yang hidupnya didedikasikan untuk kemajuan bangsa ini. Kami Bolasport.com, Superball.id, Juara.net, BolaStylo.com, dan Sportfeat.com turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT, diampuni dosa-dosanya, dan segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya diberiNya kekuatan dan kesabaran. Foto: Kompas/Bahana Patria Gupta #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on