Find Us On Social Media :

Keanehan yang Dirasakan Marc Marquez dari Kemenangan GP Aragon 2019

Marc Marquez kembali diunggulkan untuk menjadi pemenang saat MotoGP 2019 memasuki seri ke-14 yang bakal berlangsung di Aragon, Spanyol

SportFEAT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyebut ada keanehan yang dirasakannya setelah memenangi MotoGP Aragon 2019.

Marc Marquez baru saja mencetak rekor quat-trick dengan memenangi MotoGP Aragon 2019, Minggu (22/9/2019).

Kemenangan tersebut menggenapi tiga podium juara di GP Aragon yang telah diraih Marquez sejak 2016 lalu.

Tak cuma itu saja, keberhasilan The Baby Alien pada seri balapan ke-14 MotoGP 2019 itu juga kian memperkokoh kedudukannya di puncak klasemen sementara MotoGP 2019.

Rider berkebangsaan Spanyol 26 tahun itu saat ini telah mengoleksi 300 poin.

Gelar Juara Dunia keenam bagi Marquez pun tampaknya hanya menunggu waktu saja hingga musim kompetisi 2019 berakhir.

Pasalnya, selisih poin Marquez dengan penghuni kedua klasemen, Andrea Dovizioso (Ducati), terpaut cukup jauh yakni 98 poin.

Baca Juga: Derita Penyakit Misterius, Goh Jin Wei Ditawari Pilihan Mengejutkan

Baca Juga: Nangkring di Posisi 8 MotoGP Aragon 2019, Rossi Sebut 1 Problem Besar

Namun demikian, di balik euforia kemenangannya di GP Aragon 2019, Marquez justru merasakan keanehan.

Keanehan yang dia maksud adalah meredupnya para rider Yamaha sepanjang jalannya balapan GP Aragon 2019.

Padahal, juara dunia lima kali itu mengaku sudah mengantisipasi kecepatan para pembalap Yamaha di sirkuit Aragon kala itu.

Baca Juga: Pelatih China Ogah Sebut Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Tampil Baik

Akan tetapi, di luar dugaan, beberapa rider Ducati-lah yang justru tampil menawan.

Sebut saja seperti Andrea Dovizioso dan Jack Miller yang menemani Marquez di tahta podium kedua dan ketiga GP Aragon 2019.

"Ini aneh, karena sepanjang sesi latihan bebas dan kualifikasi, para rider Yamaha terlihat sangat kuat. Tapi ketika memasuki sesi balapan, justru para pembalap Ducati yang mampu konsisten dan sangat dominan," ucap Marquez, dikuti SpportFEAT.com dari Crash.net.

Apa yang dikatakan Marquez memang ada benarnya.

Sebab, dua pembalap Yamaha yakni Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) dan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) menjadi yang paling sering menempel ketat Marquez.

Dari sesi latihan bebas pertama hingga keempat, bahkan juga di kualifikasi.

Baca Juga: Dibeli Barcelona Rp1,8 Triliun, Antoine Griezmann Cuma Bisa Mati Kutu

Akan tetapi, pada sesi race GP Aragon 2019, kedua pembalap itu justru gagal naik podium.

Vinales dan Quartararo berturut-turut harus puas finis di urutan keempat dan kelima.

Quartararo sendiri juga menyayangkan hasil balapan GP Aragon 2019 itu.

Menurut rookie asal Prancis itu, ada kesalahan keputusan yang membuatnya gagal menyamai kecepatan Ducati, salah satunya dari pemilihan ban.

Baca Juga: Hikmah di Balik Kekalahan Prematur Jonatan Christie pada China Open 2019

Pada balapan GP Aragon 2019, Quartararo menggunakan kompon ban depan sedang dan ban belakang keras.

Sementara, para rider Ducati menggunakan ban belakang yang soft atau lunak.

"Kami sekarang harus menganalisis apa yang menjadi masalah kami. Dan kami menemukan, bahwa para pembalap di depan kami semuanya menggunakan kompon ban lunak," ucap Quartararo dilansir dari Speedweek.

Meski demikian, kegagalan naik podium tak membuat Quartararo berkecil hati.

Baginya, mampu finis di lima besar setidaknya sudah memenuhi tujuan timnya.

"Secara keseluruhan, kami sebenarnya tampil cukup baik di Aragon. Memang ada yang kurang, tapi saya senang. Tujuan kami bisa masuk lima besar dan kami sudah berhasil mencapainya," ucap dia lagi.

Seusai mengikuti MotoGP Aragon 2019, para pembalap dijadwalkan bakal kembali mengaspal di MotoGP Thailand 2019, pada 4-6 Oktober mendatang.

Marquez sendiri mengaku bakal mewaspadai para pembalap Ducati, khususnya Dovizioso yang meraih podium runner-up pada edisi tahun lalu.

Kala itu, Marquez tercatat cuma terpaut 0,115 detik lebih cepat di depan Dovi.

"Tahun lalu adalah persaingan yang luar biasa antara saya dan Dovi, bahkan sampai di tikungan terakhir. Jadi pasti tahun ini pun sedikit banyak persaingan kami juga akan semakin sengit," ucap Marquez.

Baca Juga: Sapu Bersih Gelar Super 1000, Zheng/Huang Masih Tak Terbendung

Adapun Quartararo mengakui bahwa sirkuit Buriram bakal menjadi sedikit sulit bagi Yamaha. Namun, asa untuk naik podium pun tetap ada di benaknya.

"Di sana (Thailand -red), kami harus ekstra kerja keras, terutama di mesin motor kami. Kami tahu sirkuitnya sulit bagi kami. Tapi, kami berharap bisa mencapai yang terbaik di sana," sebut Quartararo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Berawal sejak April 2019.... . #fcbarcelona #laliga #ligaspanyol #championsleague #ligachampions #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on