Find Us On Social Media :

Kesantunan He Bing Jiao, Minta Izin Sang Pelatih Sebelum Momen Lempar Raket

He Bing Jiao saat berhadapan dengan Ratchanok Intanon di final Korea Open 2019, di Incheon Airport Skydome, Korea Selatan, Minggu (29/9/2019).

 

Selain karena didapat melalui epic comeback, kemenangan He pada Korea Open 2019 kali ini juga memiliki makna cukup mendalam.

Pasalnya, titel juara tersebut mengakhiri puasa gelar He Bing Jiao selama tiga tahun.

Kali terakhir pemain kidal itu mengantongi gelar juara adalah pada Bitburger Open 2016 (Grand Prix Gold).

Adapun yang setara dengan Korea Open 2019 diraih saat menjuarai French Open 2016 (Superseries).

Di usianya yang kala itu masih menginjak 19 tahun, He memang sempat mengejutkan banyak pihak.

Sebab, dari sanalah namanya mulai dikenal sebagai salah satu ancaman peta persaingan tunggal putri dunia.

Baca Juga: Kalah di Korea Open 2019, Ratchanok Intanon Malah Minta Maaf ke Fajar Alfian

Adapun sebelum melakoni final Korea Open 2019, He sendiri mengaku sempat gelisah.

"Sebelum final saya sempat kepikiran 'apakah besok saya menang atau akan kalah?' dan itu membuat saya sempat gelisah," ucap He Bing Jiao, dikutip SportFEAT dari Badzine.

"Sekarang saya sudah memenangi gelar juara pertama saya sejak tiga tahun. Saya seperti tak bisa berkata apa-apa lagi karena pikiran saya seolah jadi kosong," imbuhnya bahagia.

Bagi He, kemenangan atas Ratchanok Intanon kali ini jelas menjadi kenangan istimewa yang bakal dia kenang sekaligus menjadi pelajaran penting untuk kompetisi berikutnya.

Terutama terkait mengatasi cara untuk tetap bermain tenang meski dalam keadaan tertinggal dan nyaris kalah.

Euforia kemenangan He pun terlihat seusai pertandingan tuntas.

Namun, ada satu hal yang membuat selebrasi He tampak berbeda, yakni dengan memberikan raket miliknya ke tribun penonton.

Baca Juga: Pesepak Bola Indonesia Masuk dalam Daftar 10 Pemain ASEAN dengan Nilai Pasar Tinggi