Find Us On Social Media :

Ratchanok Intanon Bebas Doping, Ketua Bulu Tangkis Thailand Beri Peringatan Serius

Ketua Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT), Khunying Patama Leeswadtrakul.

SportFEAT.COM - Kasus dugaan doping yang kembali menyandung Ratchanok Intanon membuat Ketua Bulu Tangkis Thailand (BAT) mulai memberikan peringatan serius.

Pihak Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) telah mengumumkan bahwa Ratchanok Intanon dinyatakan bebas doping.

Diberitakan SportFEAT.com sebelumnya, Juara Dunia 2013 tersebut kembali terlibat dugaan doping setelah ditemukan zat terlarang dalam sampel tes miliknya pada Mei 2019 lalu.

Setelah diteliti lebih lanjut, Intanon yang baru saja meraih gelar runner-up Korea Open 2019 itu pun terlepas dari tudingan itu lantaran terbukti tidak melakukan kesalahan atau kelalaian.

Level zat clentbuterol yang terkandung dalam sampel Intanon pun terbukti masih di bawah batas aturan BWF.

Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, zat clenbuterol yang tedapat di dalam sampel tes milik Intanon berasal dari daging yang ia konsumsi di salah satu restoran pada awal April lalu.

Daging tersebut rupanya telah terkontaminasi oleh zat yang dikenal bisa menurunkan lemak dan meningkatkan massa otot tersebut.

Selesainya kasus dugaan doping Intanon tentu membuat Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) jelas bernafas lega.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2019 - Kunci Yonathan Ramlie Tumbangkan Unggulan Ke-3 dan Melenggang ke Perempat Final

Baca Juga: Sempat Dicurigai, Ratchanok Intanon Resmi Dinyatakan Bebas Doping

"Kami mengenal Ratchanok dengan baik dan kami sangat yakin dia tidak bersalah atas masalah ini. Dia sudah membuktikan ke BWF," ucap Ketua BAT, Khunying Patama Leeswadtrakul.

"Kami menyewa jasa pengacara berpengalaman dari Swiss untuk mewakilinya dan membantu Ratchanok untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Kami berhasil menemukan sampel daging dari resto tempat dia makan," imbuhnya.

Ini merupakan kali kedua Intanon terjegal kasus dugaan doping.

Sebelumnya, pemain nomor lima dunia itu juga pernah terjegal dengan kasus yang sama menjelang Olimpiade Rio 2016 lalu.

Bedanya, kala itu zat corticosteroid yang ditemukan dalam sampel Intanon berasal dari suntikan untuk perawatan cedera lututnya.

Peristiwa ini lantas membuat Ketua BAT yang juga sekaligus menjabat sebagai Presiden Badminton Asia tersebut menyampaikan peringatan serius.

"Ini merupakan kasus yang harus benar-benar diperhatikan bagi setiap atlet," imbau Leeswadtrakul.

"Setiap pemain harus paham tentang peraturan tentang doping dan menyadari betapa mudahnya, bahkan secara tidak sengaja, mereka bisa melanggar aturan itu jika tidak hati-hati,"

"Mereka tidak bisa mempertaruhkan karier mereka dengan kasus semacam ini. Mereka harus memonitor apa saja yang mereka makan dan minum," imbuhnya.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2019 - Leo/Daniel Tembus Perempat Final, Indonesia Masih 'Komplit' di Seluruh Nomor

Ratchanok Intanon sendiri pun tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.

Seolah juga bernafas lega atas keputusan BWF, Intanon pun menuangkan rasa syukurnya melalui unggahan foto di akun instagram miliknya, berupa emoticon senyum berwarna hitam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Uni Emirat Arab 5 gol tanpa balas. #bolasport #timnasday #timnasindonesia #kualifikasipialadunia2022

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on