Find Us On Social Media :

2 Penyebab Valentino Rossi Tak Lagi Bisa Raih Juara Dunia MotoGP

Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi pada sesi latihan bebas MotoGP San Marino 2019, Jumat (13/9/)

SportFEAT.COM - Kepala Mekanik Petronas Yamaha SRT, Ramon Forcada, menilai bahwa beberapa faktor membuat Valentino Rossi tak lagi bisa jadi juara dunia MotoGP.

Valentino Rossi mengalami kesusahan untuk menggenapkan gelar juara dunia ke-10 MotoGP.

Kali terakhir Valentino Rossi menjadi juara dunia MotoGP terjadi pada musim 2009, atau sepuluh tahun silam.

Baca Juga: Bukan Juventus yang Membuat Antonio Conte Menangis dalam Kariernya 

Sejak saat itu, prestasi Valentino Rossi mentok sebagai runner-up, tepatnya pada musim 2014, 2015, dan 2016.

Bahkan, pria 40 tahun itu juga sudah tak pernah memenangi seri balapan sejak MotoGP Belanda di Sirkuit Assen pada 2017.

Rossi pun mencatat telah gagal menjadi yang nomor satu dalam 40 balapan beruntun.

Situasi yang dialami pembalap berjuluk The Doctor itu menarik perhatian kepala mekanik tim satelit Yamaha, Ramon Forcada.

Forcada menilai bahwa waktu Rossi berada di MotoGP hampir habis.

"Dapakah Rossi kembali menjadi juara dunia? Tidak, bahkan ia juga sulit untuk memenangi suatu balapan," kata Forcada, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman DAZN.

"Sulit bagi ia menang kendati membalap dalam kondisi trek yang kering. Mungkin, hal itu akan terjadi pada beberapa seri saja."

"Namun, dengan hadirnya pembalap muda pada masa mendatang yang memiliki kecepatan, sulit bagi dirinya untuk menang sekalipun membalap dalam kondisi normal," kata Forcada lagi.

Pria yang pernah bekerja sama dengan Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales itu pun memberi kesimpulan bahwa Rossi sudah kalah dalam dua aspek untuk bisa meraih prestasi di MotoGP.

Dua aspek itu adalah perihal kemampuan teknis dan motivasi yang kian terkikis seturut penuaan usia.

Baca Juga: Real Madrid Langsung Dapatkan 2 Musibah pada Jeda Internasional

Baca Juga: Pemain Gratisan Langsung Punya Pamor Usai Jebol Gawang Spanyol

Forcada juga mengomentari keputusan Rossi yang mengganti kepala mekaniknya dari Silvano Galbusera menjadi Davide Munoz per musim depan.

"Jelas bahwa Valentino sedang mencari motivasi untuk melakukan perubahan. Jika bukan motivasi yang dicari, tentunya ia tidak akan merekrut mekanik tanpa pengalaman," ucap Forcada.

Kepala kru Franco Morbidelli ini mengklaim bahwa langkah serupa juga dilakukan Rossi ketika mengganti kepala mekanik yang telah lama bekerja dengannya, Jeremy Burgess, dengan Silvano Galbusera pada 2014.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kebiasaan ngopi di kalangan milenial ternyata tidak melulu berdampak buruk loh. . Tetapi tetap harus dengan batas dan jangan terlalu berlebihan mengonsumsi kopi. #GridNetwork #healthy #bugar #kopi #millenial

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on