Selain itu, pasangan 'gado-gado' Daniel Marthin/Indah Cahya Sari Jamil dan Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah juga meninggalkan kisah manis.
Mereka yang bukan merupakan pasangan asli, justru menjadi penentu kemenangan Indonesia di laga krusial.
Adapun hal kedua adalah pencapaian para wakil Indonesia di kategori individual.
Secara keseluruhan, Indonesia berhasil membawa pulang berbagai warna medali, 1 perunggu, 2 perak dan 1 medali emas.
Medali emas jelas diperoleh dari kemenangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin atas unggulan teratas sekaligus juara bertahan, Di Zi Jian/Wang Chang.
Adapun dua medali perak disumbang oleh Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Sedangkan satu medali perunggu berasal dari tunggal putra Indonesia yang di luar dugaan mampu melangkah jauh, Yonathan Ramlie.
Perjalanan Yonathan pun terbilang impresif lantaran sukses menyingkirkan unggulanketiga sekaligus tunggal putra andalan China, Liu Liang.
Kendati menikmati hasil yang cukup apik, Susy Susanti mengimbau skuad junior Tanah Air untuk tidak terlena.
Masih banyak tantangan besar yang akan dihadapi mereka. Baik yang akan naik ke level senior ataupun yang bakal kembali berjuang di Kejuaraan Dunia Junior tahun depan.
"Pencapaian di WJC (Kejuaraan Dunia Junior -red) menurut saya luar biasa, terutama perjuangan di beregu, anak-anak cetak sejarah," puji Susy, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Ke depannya, kami harapkan usaha mereka harus ekstra lagi, jangan berhenti sampai di sini," imbuh peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2019 - Pola Bermain Sudah Dibaca Lawan, Leo/Indah Tak Bisa Atasi Tekanan