Crutchlow sadar bahwa pembalap yang terbiasa mengendarai Yamaha seperti Lorenzo, bisa jadi akan kaget setelah menemui karakter motor yang kontras di Honda.
Pembalap asal Inggris ini bisa menilai demikian karena ia pernah memperkuat Monster Yamaha Tech 3 pada selang 2011-2013.
Sebagai informasi, Lorenzo menunggangi Yamaha antara 2008-2016.
"Saya membela Yamaha selama tiga tahun dengan Lorenzo," kata Crutchlow, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman Tuttomotoriweb.
"Saya tahu caranya mengendarai Yamaha, dan saya tahu apa yang ia butuhkan untuk cepat," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Kantongi Modal Berharga, Pelatih Persipura Pilih Tak Sesumbar Kala Hadapi Bhayangkara FC
Sejak bergabung dengan LCR Honda pada 2015, Crutchlow memang terlibat aktif dalam pengembangan motor RC213V.
Juara World Superbike 2010 ini sebelumnya kagum karena RC213V dari tahun ke tahun mengalami meningkatan dari segi tenaga mesin yang dikeluarkan.
Hanya, yang disayangkan Crutchlow adalah, agresivitas mesin RC213V tidak diimbangi dengan pengendalian motor yang mudah.
Oleh karena itu, rider 34 tahun itu merasa tidak nyaman lantaran RC213V kehilangan kelincahan ketika melibas tikungan, meskipun mesinnya semakin agresif.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Mencak-mencak Diganti, Ini Jawaban Maurizio Sarri
"Saya paham dengan situasi ini lebih dari siapa pun. Sebab, saya sudah pernah memperingatkan Honda bahwa hal ini pasti bakal terjadi," kata Crutchlow.
"Situasi ini sangat buruk buat Lorenzo dan Honda. Sayangnya, seperti inilah yang sedang terjadi," ujarnya.
Lebih lanjut, Crutchlow bersikeras Honda harus membuat motor yang ramah pada banyak pembalap, tidak hanya Marc Marquez saja.
Seturut dengan hal itu, ia meminta Honda untuk menciptakan RC213V dengan karakter mesin yang lebih halus.