Find Us On Social Media :

Terungkap Masalah Lawas Honda yang Sebabkan Jorge Lorenzo Mejan

Aksi Pembalap Repsol Honda, Jorgre Lorenzo saat melakoni balapan MotoGP Australia 2019, MInggu (27/10/2019)

SportFEAT.COM - Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, menduga Jorge Lorenzo memiliki problem serupa dengan yang ia alami bareng pabrikan asal Jepang itu.

Jorge Lorenzo bak ditelan bumi saat memutuskan mengarungi MotoGP 2019 bersama Repsol Honda.

Alih-alih ingin mengembalikan kejayaan, Jorge Lorenzo malah makin terpuruk di tim pabrikan Honda tersebut.

Baca Juga: Tim Pabrikan Ducati Siap Boyong 2 Pembalap Yamaha, Valentino Rossi? 

Sepanjang MotoGP 2019, Jorge Lorenzo belum sekali seri pun menembus finis sepuluh besar.

Bahkan ia absen empat seri pada musim pertamanya berseragam Repsol Honda setelah mengalami kecelakaan pada GP Belanda, Juni lalu.

Lorenzo pun kini terjerembab di urutan ke-19 klasemen dengan 'cuma' mengoleksi 25 poin.

Pencapaian rider beralias Por Fuera itu pun seperti langit dan bumi jika dibandingkan dengan sang rekan setim, Marc Marquez, yang menjadi juara dunia musim ini.

Fenomena yang dialami Lorenzo ternyata mendapat perhatian rider LCR Honda, Cal Crutchlow.

Crutchlow sadar bahwa pembalap yang terbiasa mengendarai Yamaha seperti Lorenzo, bisa jadi akan kaget setelah menemui karakter motor yang kontras di Honda.

Pembalap asal Inggris ini bisa menilai demikian karena ia pernah memperkuat Monster Yamaha Tech 3 pada selang 2011-2013.

Sebagai informasi, Lorenzo menunggangi Yamaha antara 2008-2016.

"Saya membela Yamaha selama tiga tahun dengan Lorenzo," kata Crutchlow, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman Tuttomotoriweb.

"Saya tahu caranya mengendarai Yamaha, dan saya tahu apa yang ia butuhkan untuk cepat," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Kantongi Modal Berharga, Pelatih Persipura Pilih Tak Sesumbar Kala Hadapi Bhayangkara FC

Sejak bergabung dengan LCR Honda pada 2015, Crutchlow memang terlibat aktif dalam pengembangan motor RC213V.

Juara World Superbike 2010 ini sebelumnya kagum karena RC213V dari tahun ke tahun mengalami meningkatan dari segi tenaga mesin yang dikeluarkan.

Hanya, yang disayangkan Crutchlow adalah, agresivitas mesin RC213V tidak diimbangi dengan pengendalian motor yang mudah.

Oleh karena itu, rider 34 tahun itu merasa tidak nyaman lantaran RC213V kehilangan kelincahan ketika melibas tikungan, meskipun mesinnya semakin agresif.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Mencak-mencak Diganti, Ini Jawaban Maurizio Sarri

"Saya paham dengan situasi ini lebih dari siapa pun. Sebab, saya sudah pernah memperingatkan Honda bahwa hal ini pasti bakal terjadi," kata Crutchlow.

"Situasi ini sangat buruk buat Lorenzo dan Honda. Sayangnya, seperti inilah yang sedang terjadi," ujarnya.

Lebih lanjut, Crutchlow bersikeras Honda harus membuat motor yang ramah pada banyak pembalap, tidak hanya Marc Marquez saja.

Seturut dengan hal itu, ia meminta Honda untuk menciptakan RC213V dengan karakter mesin yang lebih halus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Timnas Indonesia, Simon McMenemy. . PSSI menyatakan bahwa laga melawan Timnas Malaysia di matchday kelima Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia pada 19 November 2019 akan menjadi momen terakhir pelatih asal Skotlandia itu. . Terima kasih coach! . #pssi #mcmenemy #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on