Seusai pertandingan, Jonatan Christie mengaku dirinya sempat kecolongan pada gim kedua yang kemudian dimangaatkan Lee Cheuk Yiu.
"Pada gim kedua, saya merasa kurang siap karena di gim pertama saya menang dengan skor yang jauh," ujar Jojo dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Tempo main gim pertama pun berbeda dengan gim kedua. Mungkin di gim pertama lawan terkendala angin seperti yang saya alami di gim kedua."
"Saya juga sempat ragu-ragu pada gim kedua karena banyak pukulan saya yang tidak pas," ujar pria 22 tahun itu menjelaskan.
Beruntung keraguan itu tak berlanjut hingga gim ketiga di mana Jonatan Christie berhasil kembali mengambil alih jalannya pertandingan.
"Di gim ketiga saya lebih paham kondisi angin dan lebih siap saat pindah lapangan (kala interval, red)," ujar Jojo.
Pada laga perempat final Fuzhou China Open 2019, Jonatan Christie dijadwalkan untuk bersua tunggal putra peringkat lima dunia, Anders Antonsen (Denmark).
Meski menghadapi pemain yang dua peringkat lebih baik darinya, peluang menang Jonatan atas Antonsen tetap terbuka lebar.
Apalagi rekor head-to-head juga lebih memihak kepada Jonatan Christie yang memenangi dua di antara tiga pertemuannya kontra Anders Antonsen.
Jojo pun memiliki pendapat tersendiri jelang pertemuan keempatnya kontra Antonsen yang bakal digelar esok hari.
"Kami sudah sama-sama capek karena kami sudah ikut turnamen secara beruntun. Hari ini pun Antonsen tandingnya ramai, saya juga main tiga gim," ujar Jonatan Christie.
Sebagai informasi pembaca, Anders Antonsen hari ini juga bermain tiga gim dengan Sai Praneeth (India) dengan skor 22-20, 20-22, 21-16 dalam waktu 83 menit.