Baca Juga: Fuzhou China Open 2019 - Praveen/Melati Buka Suara Usai Rantai Kemenangan Terhenti di Angka Sial
"Sekarang saya pun begitu dan kini saya tinggal mencari sesuatu yang ekstra untuk menemukan cara tepat menaklukkannya,"
"Saya terbekap cedera cukup lama, tapi saya masih punya rasa percaya diri untuk menatap turnamen selanjutnya," imbuh pemain 25 tahun itu.
Kendati masih gagal memutus rantai kekalahannya dari Momota, Axelsen sendiri tak menampik bahwa Momota adalah tunggal putra yang 'fenomenal'.
Memerlukan mental kuat jika berhadapan dengan lawan sekelas Momota.
"Saya harus mengakui keunggulan Momota. Dia adalah pemain yang sangat sangat bagus. Pemain yang sangat sulit dikalahkan, dan itu sudah ditunjukkannya selama ini," ucap Axelsen.
"Harus benar-benar memperhatikan levelnya dan memikirkan cara apa yang bisa digunakan untuk mengalahkan dia. Mudah-mudahan saya bisa menjadi pesaing hebatnya di masa depan,"
"Untuk sekarang, Momota memang lebih baik dari saya dan saya akan berusaha agar saya mampu menaklukkannya nanti," ucapnya memungkasi.