Memasuki gim kedua inisiatif serangan langsung diambil oleh Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo lewat torehan lima angka beruntun.
Ganda campuran peringkat 24 dunia itu terus memimpin perolehan poin sebelum disamakan Praveen/Melati pada kedudukan 13-13.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebenarnya memiliki peluang untuk meraih kemenangan straight game kala berbalik unggul 18-16.
Akan tetapi, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo mampu merespons dengan apik untuk menutup gim kedua dengam skor 21-19 sekaligus memaksakan terjadinya rubber game.
Pada gim ketiga, lagi-lagi Kaneko/Matsutomo langsung tancap gas dengan membukukan empat poin beruntun.
Wakil Negeri Sakura ini bahkan mampu terus mengendalikan jalannya pertandingan tanpa banyak memberi kesempatan Praveen/Melati untuk mengembangkan permainan.
Hingga akhirnya, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo mampu menyudahi perlawanan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di gim ketiga dengan skor 21-16.
Laga yang tak kalah alot juga harus dilakoni Anthony Ginting kala berhadapan dengan Jan O Jorgensen di lapangan 1.
Ketatnya pertandingan sudah terasa sejak gim pertama saat kedua pemain silih berganti memimpin perolehan poin.
Setelah berbagi angka sebanyak lima kali, Anthony Ginting mampu melepaskan diri untuk unggul 11-7 pada saat masa interval.
Selepas jeda, Jan O Jorgensen mampu tampil lebih menekan sehingga momentum serangan lebih berpihak kepadanya.
Tunggal putra peringkat 23 dunia itu bahkan sempat menyamakan kedudukan pada skor 13-13 dan 14-14.
Anthony Ginting sebenarnya sempat kembali menjauh sebelum Jan O Jorgensen menempel lagi pada kedudukan 19-19 dan 20-20.
Pada masa setting point inilah Jorgensen mampu memanfaatkan momentum untuk menang 22-20.