Find Us On Social Media :

Resmi, Jorge Lorenzo Putuskan Pensiun Usai Gelaran MotoGP Valencia 2019

Jorge Lorenzo (Repsol Honda) saat mengumumkan keputusan pensiun dari dunia MotoGP dalam sesi konferensi pers bersama CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Kamis (14/11/2019).

SportFEAT.COM - Jorge Lorenzo resmi memutuskan akan pensiun dari dunia MotoGP usai gelaran MotoGP Valencia 2019.

Seri balapan MotoGP Valencia 2019 rupanya tak hanya menjadi seri penutup musim ini, tetapi juga menjadi rangkaian penutup karier balapan Jorge Lorenzo.

Ya, Jorge Lorenzo pada akhirnya memilih untuk menggantungkan helmnya tahun ini.

Rider berkebangsaaan Spanyol 32 tahun tersebut baru saja memberikan pernyataan resmi tentang kabar pensiunnya dalam Konferensi Pers di Ricardo Tormo, Valencia, Kamis (14/11/2019).

Pada sesi konferensi pers yang juga dihadiri CEO Sport Dorna, Carmelo Ezpeleta, Jorge Lorenzo menegaskan bahwa tidak akan ada tahun kedua bersama Repsol Honda di musim depan.

 

Dilansir SportFEAT.com dari Crash, Jorge Lorenzo menuturkan bahwa dia memang sudah benar-benar mempersiapkan keputusan pensiunnya ini.

"Saya selalu berpikir sejak awal bahwa akan ada empat hari penting bagi karier seorang pembalap," ucap Lorenzo.

Baca Juga: Direktur Teknologi Ducati Beberkan Ide Gila untuk Kalahkan Marc Marquez di MotoGP 2020

Baca Juga: Penyebab Laju Valentino Rossi Mejan Sepanjang MotoGP 2019

"Hari pertama itu adalah hari perdana melakoni sesi balapan, hari kedua adalah hari di mana pembalap memenangi balapan pertamanya,"

"Kemudian hari ketiga adalah hari saat pembalap berhasil menjadi Juara Dunia, memang tidak semua pembalap bisa memenangi, tapi sebagian besar dari kami mampu melakukannya,"

"Dan terakhir, hari keempat adalah hari datangnya keputusan untuk pensiun," ucapnya melanjutkan.

Rider beralias X-Fuera tersebut menegaskan bahwa MotoGP Valencia 2019 yang bergulir pekan ini bakal menjadi seri terakhir dalam karier balapnya yang sudah berjalan selalam 17 tahun.

"Saya di sini (Valencia -red) untuk mengumumkan bahwa masa pensiun bagi saya telah datang," tutur Lorenzo.

"GP Valencia 2019 akan menjadi balapan terakhir saya di MotoGP. Menjadi seri balap terakhir saya di MotoGP dan setelah balapan ini tuntas, saya akan mengakhiri karier balap saya sebagai pembalap profesional," imbuhnya.

Sebelumnya, beberapa kali Lorenzo sudah menepis isu pensiun yang memang kerap menghinggapinya sejak beberapa bulan terakhir akibat performa yang kian menurun.

Hal tersebut tak lepas dari serangkaian cedera yang kini membekap tubuh Lorenzo.

Sejak September 2018, eks rider Yamaha itu memang sudah berhadapan dengan masalah cedera.

Namun, cedera paling serius yang dialaminya dan semakin menguatkannya untuk memilih pensiun tampaknya berasal dari gelaran GP Belanda 2019, Juni lalu.

Baca Juga: Jelang MotoGP Valencia 2019 - Marc Marquez Bertekad Suguhkan Sajian Balap Menarik pada Akhir Pekan Ini

Lorenzo mengalami crash hebat di sirkuit Assen dan harus rela melewatkan tiga seri balapan berikutnya secara beruntun.

Cedera tulang belakang (vertebrata) pun tak bisa dia hindari. Hal inilah yang semakin membuat performa Lorenzo semakin terjerembab di tengah usahanya bangkit bersama RC213V 2019 yang cukup sulit dikendalikan.

Menurut Lorenzo, motivasi bagi seorang pembalap, khususnya dirinya, amatlah penting tatkala melakoni debut bersama tim baru.

Bersama Yamaha dan Ducati, Lorenzo berhasil menuai kesuksesan.

Sembilan tahun bersama Yamaha, Lorenzo mampu mencicipi tiga kali juara dunia di kelas utama.

Adapun bersama Ducati (2017-2018), penampilan Lorenzo memang tak terlalu mentereng, Namun setidaknya dia pernah berhasil naik podium juara bersama tim pabrikan Italia itu.

"Orang-orang yang bekerja sama dengan saya pasti sudah hafal betul bagaimana perfeksionisnya saya, berapa besar energi dan intensitas yang selalu saya berikan ke cabang olahraga MotoGP ini," kata Lorenzo.

"Ketika saya memutuskan bersama Honda, ini juga menjadi sebuah langkah besar bagi karier saya. Saya mampu mencapai impian banyak pembalap yakni bergabung dengan Repsol Honda,"

"Saya memang merasa RC213V 2019 tidak bisa saya kendalikan dengan baik, saya tidak bisa tampil kompetitif. Namun saat itu saya sempat berpikir mungkin waktu akan menjawabnya,"

"Saat saya sudah merasa mulai melihat cahaya di kegelapan, crash besar di tes Montmelo terjadi. Lalu beberapa hari kemudian terjadi crash besar lainnya di Assen. Dan anda semua tahu konsekuensi yang kini saya hadapi,"

Lorenzo sejatinya tak ingin mudah menyerah dengan berbagai masalah yang menghampirinya dalam debutnya bersama Repsol Honda.

Baca Juga: Pelatih Timnas Portugal Bosan Ditanya Soal Insiden Cristiano Ronaldo

Dalam sesi konferensi pers tersebut, rekan setim Marc Marquez itu juga mengaku bahwa dia sebenarnya tak mau membuat keputusan terlalu dini sebelumnya.

Namun, kenyataan tampaknya bagai gunung yang menjulang tinggi bagi Lorenzo. Demotivasi pun akhirnya menghampirinya.

"Kenyataannya semakin sulit dan saya tidak lagi menemukan motivasi. Ya, cedera jelas sangat mempengaruhi performa dan hasil balapan saya tahun ini,"

"Saya mencintai balapan, saya mencintai kompetisi saya mencintai semua aspek yang berhubungan dengan olahraga ini dan saya menyukai sebuah kemenangan,"

"Saya menyadari bahwa sekarang semua target itu sudah tidak mungkin lagi bagi saya di Honda. Di titik ini, sangatlah tidak mungkin bagi saya untuk mencapai tujuan utama saya, Tidak realistis kalau saya paksakan," ucapnya lagi.

"Saya meminta maaf dengan semua pihak, khususnya di kubu Honda. Karena saya harus mengakhiri karier saya secara singkat dengan Honda," ucapnya.

Kendati harus mengakhiri kariernya di tengah performa yang menurun, kedigdayaan Lorenzo pada masanya tetap tak bisa dilupakan begitu saja.

Tiga titel Juara Dunia MotoGP diraih Lorenzo pada 2010, 2012 dan 2015.

Dua gelar Juara Dunia lainnya dia rengkuh secara beruntun (2006-2007) tatkala mengaspal di kelas 250cc. Kala itu, usia Lorenzo masih sangat muda yakni 20 tahun.

Salah satu yang menjadi prestasi mentereng Lorenzo adalah tatkala menjuarai GP San Marino 2007 di kelas 250cc.

Kemenangan tersebut menjadi kemenangan ke-16 di karier 250 cc sekaligus menandakan Lorenzo menjadi rider Spanyol tersukses di kelas 250cc selain Dani Pedrosa dan Sito Pons.

Debutnya di kelas utama bersama Yamaha di tahun 2008 pun terbilang langsung sukses lantaran berhasil beberapa kali naik podium.

Titel kampiun pertamanya di kelas MotoGP juga terjadi di tahun tersebut.

X-Fuera berhasil menjadi jawara GP Portugal 2008, mengalahkan Dani Pedrosa dan Valentino Rossi yang berada di urutan kedua dan ketiga.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

David Villa masih memuncaki daftar top scorer sepanjang masa timnas Spanyol. . #davidvilla #timnasspanyol

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on