Pertandingan dengan Intanon terbukti menguras fisik Jorji yang masih bergulat dengan cedera. Pemain kelahiran Wonogiri tersebut bahkan sempat mendapatkan perawatan pada gim terakhir.
Rasa sakit yang dialami Gregoria berpuncak saat dirinya terpaksa melakukan split saat Intanon unggul 20-14.
Bukannya mengembalikan bola, Jorji justru terkapar di lapangan pertandingan dengan ekspresi kesakitan tampak jelas dari wajahnya.
Indonesia sempat bangkit pada partai kedua. Pasangan "dadakan", Ni Ketut/Apriyani, berhasil menang dalam dua gim langsung melawan Rawinda Prajongjai/Puttita Supajirakul.
Ni Ketut/Apriyani telah menunjukkan keunggulan mereka sejak gim pertama. Tanpa kesulitan berarti, mereka pun memenangi duel kontra Prajongjai/Supajirakul dengan skor meyakinkan, 21-17, 21-18.
Sinyal buruk bagi Indonesia mulai kentara pada laga ketiga. Fitriani, yang diharapkan mampu membalikkan kedudukan justru tampil di bawah standar.
Pemain asal Garut ini takluk dengan skor mencolok, 8-21, 10-21, dari Busanan Ongbamrungphan.
Dengan kondisi tertinggal 1-2, harapan Indonesia untuk mendulang emas pada nomor beregu putri pun mulai pudar.
Apalagi, saat wakil keempat mereka, Siti/Ribka tertinggal 8-21 pada gim pertama.
Optimisme sempat dibuncahkan oleh pasangan Indonesia saat mereka berhasil mengejar ketertinggalan hingga 16-18 menjelang akhir gim kedua.
Sayangnya, lawan mereka, Chayanit Chaldchalam/Phataimas Muenwong, masih lebih kuat. Siti/Ribka pun takluk dengan skor 17-21.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Ketut/Apriyani Sebut Hal Ini Jadi Kunci Kalahkan Wakil Thailand