Find Us On Social Media :

Tanpa Peran Vital Jorge Lorenzo, Valentino Rossi Bakal Hijrah ke Formula 1?

Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo (kiri), menjabat tangan Valentino Rossi pada konferensi p

SportFEAT.COM - Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengungkap fakta mengejutkan mengenai peran penting Jorge Lorenzo bagi Valentino Rossi.

Nama Jorge Lorenzo agaknya akan tetap harum di kancah olahraga balap motor.

Sepanjang 17 tahun kariernya sebagai pembalap profesional, pembalap asal Spanyol tersebut telah meraih 5 gelar juara dunia serta membukukan 68 kemenangan.

Deretan prestasi tersebut tak pelak membuat Lorenzo berada di jajaran pembalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP.

Dirinya pun masih tercatat sebagai satu-satunya pembalap yang bisa memutus dominasi Marc Marquez dengan mencuri satu gelar juara dunia pada musim 2015.

Masa kejayaan Lorenzo di ajang MotoGP terjadi pada saat pembalap berjuluk Por Fuera tersebut berseragam Yamaha.

Bareng tim pabrikan berlogo garpu tala tersebut, Por Fuera seluruh gelarnya di kelas utama yang berjumlah 3 buah.

Tak hanya itu, Lorenzo juga pernah membentuk Dream Team bersama Valentino Rossi selama dua periode, yakni pada musim 2008-2010 serta 2013-2016.

Baca Juga: Bos Repsol Honda, Alberto Puig: Motor Kami Adalah yang Paling Mudah Dikendalikan

Dalam dua periode tersebut, Lorenzo diklaim punya peran penting untuk keberlangsungan karier sang ikon MotoGP, Valentino Rossi.

Hal tersebut diungkap langsung oleh Team Principal Yamaha, Lin Jarvis.

"Pada satu titik, Valentino pernah berpikir untuk pindah ke F1. Kami lantas mencari seseorang yang bisa memberinya tantangan baru," ujar Jarvis seperti dikutip SportFEAT.com dari Tuttomotoriweb.com.

"Kami melihat Jorge sebagai orang yang keras kepala, baik pada dirinya sendiri atau pada lawannya. Itulah yang menjadikannya seorang pemenang," lanjutnya.

Namun, Jarvis juga mengakui bahwa keputusan menyatukan Rossi dan Lorenzo dalam satu tim adalah juga keputusan yang berisiko.

"Ada begitu banyak pertarungan, baik di dalam maupun di luar lintasan. Itulah yang akan Anda alami jika pesaing terberat Anda sekaligus juga rekan satu tim Anda," tutur Jarvis.

"Jorge selalu tampak tak terkalahkan. Bahkan, dia masih bisa menyelesaikan balapan di posisi 4 setelah engkelnya remuk," kelakar Jarvis.

Baca Juga: Lokasi Pembangunan Sirkuit Berada di Atas Ladang Ranjau, MotoGP Brasil 2022 Terancam Batal?

Akhir kata, Jarvis pun tidak bisa menutupi kekagumannya akan sosok Jorge yang menurutnya adalah salah satu pembalap terbaik sepanjang sejarah.

"Saya kira Jorge tetap adalah satu di antara sedikit pembalap jawara di MotoGP," tutur Jarvis.

"Sayangnya, musim ini dia mengalami begitu banyak masalah. Saya tidak heran kalau dia akhirnya memilih untuk pergi," pungkas Jarvis.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Peraturan undian Liga Champions musim 2019-2020 ini masih seperti pada periode sebelumnya. . Selain para juara grup akan menjadi tuan rumah pada leg kedua, tim-tim yang berjumpa di babak 16 besar juga tidak boleh berasal dari grup yang sama. . Tim-tim dari negara yang sama juga tidak boleh bertemu di babak 16 besar. . Potensi laga akbar dengan para juara grup? . #championsleague #ligachampions #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on