Baca Juga: Andrea Iannone Yakin Dirinya 'Bersih' dari Dugaan Kasus Doping
Tiga seri pertama MotoGP 2019 bahkan harus membuahkan hasil kurang manis bagi pembalap beralias Top Gun tersebut. Dua seri gagal finis lima besar dan satu seri harus retired.
Vinales sempat bangkit pada seri keempat, GP Spanyol 2019, dengan naik podium ketiga. Namun, penampilannya masih belum cukup konsisten [ada tiga seri berikutnya.
Barulah pada pertengahan tahun ini, Vinales mulai perlahan menemukan secercah cahaya.
Setelah berhasil meraih titel kampiun di GP Belanda 2019, progres yang dibukukan Vinales cenderung meningkat hingga akhirnya dia mampu melesat ke posisi tiga besar klasemen pembalap MotoGP 2019 dan sekaligus menjadi pembalap Yamaha terbaik tahun ini.
"Maverick memulai kompetisi tahun ini dengan kurang baik," kata Lin Jarvis, Manajer Tim Yamaha, yang dikutip SportFEAT.com dari SpeedWeek.
"Dia sangat-sangat merasa kesulitan setelah menjalani empat sampai lima seri pertama. Saat itu, performanya masih kalah dengan Valentino Rossi,"
"Rossi berhasil di awal tahun cukup bersinar, sedangkan Vinales justru beberapa kali memberikan hasil minor," imbuhnya.
Lin Jarvis pun mengapresiasi progres positif yang dibukukan Vinales pada paruh kedua musim 2019.
Menurut Lin Jarvis, Vinales saat ini semakin menemukan kenyamanan di kubu Yamaha dan mampu menajdi pembalap tim pabrikan Jepang itu beradaptasi cukup baik meski tanpa beberapa pembaruan motor YZR-M1.
"Saya sangat bersyukur dia mampu memperbaiki start-nya. Sekarang dia sudah mampu membuat perubahan, dari segi teknis dan permulaan start-nya. Dia mampu meminimalisir kelemahannya," ujar Jarvis.
MotoGP 2020 sendiri bakal menjadi musim balap keempat Maverick Vinales bersama Monster Energy Yamaha.
Selama berhelm Yamaha, pembalap 24 tahun asal Spanyol itu bisa dibilang cukup konsisten lantaran mengakhiri setiap musim dengan finis di posisi lima besar klasemen pembalap MotoGP.