SportFEAT.COM - Pemain berdarah Batak asal Belgia, Radja Nainggolan, mengaku menemukan permainannya kembali kala memperkuat Cagliari.
Radja Nainggolan tampaknya memang berjodoh dengan kontestan Liga Italia, Cagliari.
Terbukti, Radja Nainggolan kembali menemukan kembali performa terbaik bersama tim berjuluk Rossoblu di Liga Italia musim ini.
Bersama klub asal Pulau Sardinia itu, pemain keturunan Batak ini tampil sangat luar biasa di lini tengah, dengan membawa Cagliari berada di posisi kelima klasemen.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Satu Hal Ini yang Buat Dirinya Tertarik Melatih Timnas Indonesia
Sebelum mencicipi kariernya yang seperti saat ini, pesepak bola berusia 32 tahun itu harus melalui proses yang sangat panjang.
Radja Nainggolan mulai mengenal dunia si kulit bundar di usianya yang menginjak 12 tahun saat bergabung dengan klub amatir asal Belgia, Germinal Beerschot pada 2000.
Dia menghabiskan waktu selama lima tahun di sana sebelum memutuskan hijrah ke Negeri Piza pada 2005 dengan bergabung bersama Piacenza.
Di klub inilah yang mendapatkan debut profesional pertamanya pada tahun 2006 setelah dipromosikan ke skuad utama I Biancorossi.
Bersama Piacenza ia berhasil mencetak empat dari total 71 penampilan sebagai gelandang andalan timnya.
Penampilan apik yang ia tunjukkan bersama Piacenza ternyata membuat Cagliari kepincut dan akhirnya memutuskan meminjamnya pada 2010 sebelum akhirnya dipatenkan.
Selama berkarier bersama Cagliari, Radja Nainggolan berhasil mencetak tujuh gol dari 124 penampilan bersama I Rossoblu.
"Saya masih ingat ketika pertama kali mencetak gol bersama Cagliari saat menghadapi Bologna (pada 2010)," ujar Radja Nainggolan.
"Momen itu terasa kembali terulang saat ini," tuturnya, dikutip SportFEAT.com dari Football Italia.
Baca Juga: Resmi Gabung Liverpool, Takumi Minamino Langsung Incar 2 Target
Performa impresif yang ia tunjukkan bersama Cagliari membuat AS Roma tak berpikir lama untuk meminangnya dengan nominal senilai 9 juta euro pada 2014.
Penampilannya semakin menjadi setelah akhirnya menjelma menjadi gelandang andalan tim Serigala Ibukota dengan koleksi 26 gol dari 138 laga.
Namun, penampilannya mulai menurun kala memutuskan hijrah ke klub asal Kota Mode, Inter Milan pada 2018 lalu.
Posisinya makin terjepit karena Antonio Conte enggan menurunkannya sebagai starter.
Situasi itu juga yang membuat manajemen I Nerrazurri meminjamkannya ke Cagliari.
Keputusan Radja Nainggolan menerima tawaran Cagrliari pada awal musim lalu ternyata menjadi berkah bagi pria asal Belgia tersebut.
Hingga jelang laga-laga Natal dan Tahun Baru, Cagliari ada di posisi lima.
Mereka tepat di belakang Juventus, Internazionale, SS Lazio, dan Roma.
Baca Juga: Ini Satu-satunya Posisi yang Belum Pernah Diemban Pemain Serba Bisa Persebaya
Radja Nainggolan pun menyebut bahwa keputusannya kembali ke tim yang membesarkan namanya itu telah membantu menemukan performa terbaiknya kembali.
"Permainan saya semakin hidup di sini (Cagliari). Saya sangat dibutuhkan tim ini, tak seperti di saat saya bermain bersama klub besar," ujar Nainggolan memungkasi.