Ketika itu, Ketua NPC Filipina, Michael Barredo, berkirim surat kepada Presiden ASEAN Para Sports Federation, yang intinya memberitahukan persiapan sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu.
Namun, kemungkinan mengenai penundaan event tersebut sudah mulai terendus sejak pertemuan Pre-RDM pada 12 hingga 15 Desember lalu yang turut dihadiri oleh Ketua NPC Indonesia.
Tak berselang lama, terbitlah surat resmi dari Presiden ASEAN Para Sports Federation, Osoth Bhavilai, yang menyatakan bahwa penyelenggaraan ASEAN Para Games resmi diundur.
"Sebetulnya Kemenpora sudah mendengar kemungkinan ini sejak 17 Desember, namun karena belum ada kejelasan resmi dari pemerintah FIlipina, akhirnya tidak kami publikasikan," tutur Gatot.
"Namun Kemenpora dan NPC memutuskan utnuk tetap melakukan persiapan semaksimal mungkin, seandainya event tersebut tetap berjalan sesuai jadwal," ujarnya lagi.
Akibat hal ini, maka pelatnas kontingen Indonesia dipertimbangkan akan diperpanjang sambil menunggu penyempurnaan persiapan untuk mempertahankan prestasi mereka.
Patut dicatat, pada perhelatan ASEAN Paragames di Kuala Lumpur tahun 2017 lalu, kontingen merah putih berhasil merebut gelar juara umum.
Baca Juga: Ini Respons Indra Sjafri Atas Penghargaan yang Diraih Egy Maulana Vikri di Polandia
"Kemenpora sangat menghargai dan memahami kondisi dan kendala yang dihadapi oleh Philapgoc, dan tetap berterima kasih karena agendanya tetap akan diselenggarakan meskipun mundur dua bulan," tutur Gatot lagi.
"Kami juga berharap penundaan ini akan memberikan waktu yang cukup untuk Philapgoc agar bisa menyelenggarakan dengan lebih baik," pungkasnya.
Adapun ASEAN Paragames 2020 sendiri merupakan perhelatan ke-10 yang digelar selama ini.
Thailand menjadi negara tersukses sejauh ini dengan enam kali keluar sebagai juara umum.
Indonesia menjadi negara tersukses kedua dengan dua gelar juara umum yang diamankan pada tahun 2014 dan 2017.