Find Us On Social Media :

Sudah Gantung Helm, Jorge Lorenzo Masih Menuai Apresiasi dari Bos Yamaha dan Suzuki

Jorge Lorenzo (Repsol Honda) saat mengumumkan keputusan pensiun dari dunia MotoGP dalam sesi konferensi pers bersama CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Kamis (14/11/2019).

SportFEAT.COM - Kharisma eks pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, yang luar biasa masih mengundang apresiasi dari dua bos tim MotoGP.

Kompetisi MotoGP 2019 yang baru saja usai akan menjadi salah satu musim yang akan diingat oleh para penggemar MotoGP di seluruh dunia.

Selain karena dominasi Marc Marquez yang sangat kentara, musim kemarin juga akan diingat sebagai saat di mana ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut kehilangan salah satu talenta terbaiknya.

Pengoleksi lima gelar juara dunia, Jorge Lorenzo, telah memutuskan untuk meninggalkan kompetisi yang telah membesarkan namanya tersebut seusai race pamungkas.

Faktor cedera dan kegagalan menjinakkan motor Honda membuat pembalap berjuluk Por Fuera tersebut mengakhiri karier membalapnya di usia yang masih tergolong muda.

Namun, penampilan cemerlang yang telah disuguhkan oleh Lorenzo sepanjang 17 musim meniti karier sebagai pembalap profesional ternyata tidak dilupakan begitu saja.

Banyak pihak justru masih terus mengenang peran Por Fuera yang telah memberi warna tersendiri pada ajang MotoGP, termasuk Lin Jarvis dan Davide Brivio.

Jarvis, yang merupakan bos Yamaha dan Brivio yang adalah petinggi Suzuki mengungkapkan kesan mereka akan Lorenzo.

"Jelas saja kami memiliki hubungan yang spesial, karena kami bersama-sama selama sembilan tahun," ujar Jarvis sebagaimana dikutip SportFEAT.com dari Speedweek.

Baca Juga: Punya Gaya Membalap Agresif, Maverick Vinales Tak Cocok dengan Motor Yamaha?

"Pertama kali datang, dia langsung membuat gebrakan. Dia merebut tiga pole positions di tiga race pertamanya, dan langsung menyabet tiga gelar juara dunia!"

"Tidak ada kata lain selain menakjubkan," imbuhnya.

Tak hanya soal kualitas teknik membalapnya, Jarvis pun mengenang perubahan fisik yang dialami Lorenzo selama membalap di Yamaha.

"Dia masih sangat muda saat bergabung dengan kami. Pipinya juga masih sangat chubby. Sekarang dia telah sungguh-sungguh matang," tutur Jarvis lagi.

"Saya sangat senang untuk mengenang masa-masa saat kami bersama. Bagaimanapun juga, dia adalah pembalap yang terakhir kali memberi kami gelar," pungkasnya.

Baca Juga: Oleh Kepala Krunya, Maverick Vinales Disarankan Pindah ke Honda. Mengapa?

Senada dengan Jarvis, Brivio pun mengungkapkan kekaguman senada atas performa Lorenzo yang ciamik sepanjang kariernya.

"Sebenarnya saya tidak banyak bekerja dengan Lorenzo, karena saat saya ada di Yamaha, kami lebih memposisikan diri sebagai rival, bukan rekan satu tim," kata Brivio.

"Saya ingat bahwa dia mengawali kariernya dengan sangat impresif. Tidak akan ada yang lupa bagaimana dia bisa meraih tiga pole position pada tiga balapan pertamanya," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai manajer Suzuki, Brivio pernah bekerja sebagai manajer tim Rossi di Yamaha hingga akhir musim 2010.

Sepanjang waktu itu, relasi Rossi dengan Lorenzo memang lebih tampak sebagai rival dibandingkan dengan rekan satu tim.

Fakta bahwa penampilan Lorenzo menyisakan kekaguman bagi Brivio tentu adalah hal yang membanggakan, apalagi saat itu Brivio tengah menangani salah satu pembalap terbaik sepanjang masa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Egy Maulana Vikri mendapat penghargaan Hopes of The Year setelah bersaing dengan 12 kandidat pada acara Gdansk Sport Gala di Stadion Energa, Rabu (18/12/2019) waktu setempat. . Penghargaan ini ditujukan untuk atlet-atlet muda potensial yang berkarier di Kota Gdansk. . Sebagai apresiasi, mereka memberikan hadiah 2.200 Zloty Polandia yang jika dikonversi menjadi sekitar 8 juta rupiah. . 7 kali masuk dalam skuad dan mendapat 2 kesempatan bermain. . Pertama menjadi pemain pengganti saat melawan Piast Gliwice di Piala Super Polandia dan menjadi starter di Liga Ekstralaksa menghadapi Wisla Krakow. . #lechiagdansk #egymaulanavikri #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on