Find Us On Social Media :

Bukan Valentino Rossi, Inilah Pembalap yang Seharusnya Jadi Referensi Yamaha

Momen Valentino Rossi (kanan) saat merayakan kemenangan Maverick Vinales (Kiri) pada MotoGP Malaysia 2019, Minggu (3/11/2019)

SportFEAT.COM - Salah satu teknisi tim Yamaha, Esteban Garcia, mengungkap bahwa Maverick Vinales-lah yang seharusnya menjadi referensi Yamaha untuk mengembangkan motor mereka.

Nama Yamaha dan Valentino Rossi seakan-akan tidak terpisahkan.

Kombinasi di antara keduanya telah menghasilkan empat gelar juara dunie kelas utama, yakni pada musim 2004, 2005, 2008, dan 2009.

Bahkan saat hengkang ke tim Ducati, Rossi gagal bersinar sehingga kembali ke tim pabrikan asal Jepang tersebut.

Maka, tak heran jika pembalap berjuluk The Doctor tersebut sering dijadikan referensi bagi Yamaha untuk mengembangkan motor mereka.

Selain Rossi, rider lain yang sering dijadikan tolok ukur adalah Fabio Quartararo.

Pembalap Petronas Yamaha SRT ini tampil moncer sepanjang musim 2019 dengan merebut tujuh podium.

Padahal, Quartararo baru menjalani musim perdananya pada MotoGP 2019, alias tampil sebagai rookie.

Baca Juga: Satu Janji Marc Marquez yang Dinantikan oleh Sang Legenda Hidup MotoGP

Tak hanya itu, Quartararo juga kerap menggila pada sesi latihan dan kualifikasi, sehingga posisi start terdepan sering diraihnya.

Namun, ternyata tidak semua pihak sepakat dengan hal tersebut.

Esteban Garcia, kepala kru Maverick Vinales, menilai bahwa justru pembalap berjuluk Top Gun itulah yang harusnya menjadi benchmark.

"Saya seringkali mendengar bahwa era Fabio telah datang, dan semua perhatian tertuju padanya. Jujur, saya sama sekali tidak terpengaruh," ujar Garcia seperti dikutip SportFEAT.com dari Motorsport.com.

"Kamilah yang seharusnya dijadikan benchmark, karena kami yang paling sering memenangi balapan," imbuh Garcia.

Pernyataan Garcia ada benarnya. Seperti diketahui, Rossi sudah menjalankan puasa kemenangan sejak MotoGP Belanda 2017 atau lebih dari dua tahun.

Sementara itu, kendati berulang kali naik podium, Quartararo belum pernah satu kalipun membukukan kemenangan.

Padahal, sejak bergabung dengan tim Yamaha pada musim 2017, Vinales telah enam kali mempersembahkan kemenangan.

Hal tersebut tak urung membuat Vinales menjadi rider Yamaha tersukses dalam tiga musim terakhir.

Garcia lantas mengutarakan apa yang membuat Vinales begitu bersinar akhir-akhir ini.

Baca Juga: Lewis Hamilton Mengaku Ingin Ikuti Jejak Michael Schumacher Soal Pensiun dari F1

"Kami berfokus pada permasalahan kami dan mencoba untuk memperbaikinya," tutur Garcia.

"Saat Anda memiliki rekan pembalap sekaliber Rossi, (Franco) Morbidelli, atau Quartararo, Anda akan selalu membandingkan diri Anda dengan mereka dan mencoba menilhat apa yang membuat mereka tampil lebih baik," tutupnya.

Baca Juga: Skandal Doping Iannone Datangkan Peluang Emas bagi Karel Abraham

Adapun Garcia mulai menangani motor Vinales sejak permulaan musim ini.

Sebelumnya, Top Gun bekerja dengan Ramon Forcada, yang lalu didepak karena sering berselisih pendapat.

Vinales sendiri diprediksi akan menjadi komoditi panas pada musim mendatang, karena beberapa tim ingin menggunakan jasanya pada MotoGP 2021, ketika para pembalap akan disodori kontrak baru.

Salah satu tim yang getol memburu Vinales adalah Ducati, yang tidak sabar untuk kembali merebut gelar juara dunia sejak terakhir kali melakukannya pada musim 2007.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang. . Selamat Natal Bolasporter. . #merrychristmas #gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada