SportFEAT.COM - Kabar kurang menyenangkan menghampiri Asosiasi Bulu Tangkis Jepang menjelang bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020.
Menjelang tahun baru 2020, bulu tangkis Jepang kembali menghadapi situasi buruk.
Padahal, tahun depan akan menjadi tahun penting mengingat bakal digelarnya Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, masalah serius justru mencuat.
Masalah tersebut pun tak main-main, yakni menyinggung persoalan korupsi di kubu Asosiasi Bulu Tangkis Jepang (Nippon Badminton Association/NBA).
Dilansir SportFEAT.com dari Daily Shincho, ada dugaan korupsi besar-besaran yang selama ini sudah cukup lama terjadi dalam kepengurusan Asosiasi Bulu Tangkis Jepang.
Baca Juga: Begini Komentar Chen Qi Qiu usai Tak Lagi Menjadi Juru Latih Duo Menara dkk
Baca Juga: Zhang Jun Akui Ganda Putra China sedang Hadapi Masalah Besar
Beberapa petinggi Bulu Tangkis Jepang dituduh menggelapkan sejumlah uang.
Dalam kutipan Daily Shincho, seorang narasumber yang juga merupakan salah satu pejabat di Bulu Tangkis Jepang bahkan mengarahkan jarinya kepada dua petinggi teratas Bulu Tangkis Jepang.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Sekine dan Zeniya telah bertahun-tahun 'memprivatisasi' Asosiasi Bulu Tangkis Jepang.
Baca Juga: Memori Kalahkan Alan Budi Kusuma Bikin Malaysia Pede Bawa Pulang Piala Thomas
Permasalahan yang menghampiri Bulu Tangkis Jepang ini jelas bukan masalah sepele.
Hal ini tentu bisa mempengaruhi situasi pelatnas Jepang yang seharusnya mulai fokus menatap Olimpiade Tokyo 2020.
Pada sisi lain, kabar tak sedap yang menghampiri Bulu Tangkis Jepang menjelang tahun Olimpiade bukan pertama kali ini terjadi.
Seperti diketahui, menjelang Olimpiade Rio 2016 lalu, Bulu Tangkis Negeri Sakura juga harus menelan pil pahit setelah dua pemain tunggal putra mereka, Kento Momota dan Kenichi Tago, terlibat skandal judi ilegal.
Skandal tersebut menjadi satu masalah besar.
Sampai akhirnya membuat Kento Momota -yang saat itu sedang berada dalam peak performance- harus menjalani larangan hukuman bermain selama satu tahun penuh.
Momota pun kala itu harus merelakan impiannya untuk debut pada Olimpiade Rio 2016.